Puluhan Tenaga Honorer di Polsri Banyuasin Cemas Dihantui PHK Massal

Gedung Kampus Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) Kampus Banyuasin--

KORANHARIANBANYUASIN.ID – Sebanyak 64 tenaga honorer di Kampus Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) Kabupaten Banyuasin tengah dilanda kecemasan.

 Mereka yang telah mengabdi selama bertahun-tahun kini menghadapi ketidakpastian terkait kelanjutan kontrak kerja di tahun 2025.

Salah satu tenaga honorer yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa mereka telah menunggu kepastian perpanjangan kontrak selama dua bulan terakhir, namun hingga kini belum ada informasi yang jelas.

BACA JUGA:Kepala UPTD Pelayanan Darat Dishub Banyuasin Angkat Bicara Soal Penggeledahan Pidsus Kejari

"Kami sudah 2 bulan ini menunggu apakah ada perpanjangan kontrak, sampai saat ini sepertinya tidak ada," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa masih ada tenaga kerja yang dipertahankan, terutama di bidang keamanan dan kebersihan, namun dengan sistem outsourcing atau kontrak baru.

 Sementara itu, tenaga staf administrasi dan honorer lainnya justru terancam diberhentikan secara massal.

BACA JUGA:Hasil BAMTC 2025: Indonesia 2-1 Malaysia, Suat Kalah Atas Leong Jun Hao

"Kami para staf ini di-PHK semua, sepertinya tidak ada panggilan. Tolong Pak, bagaimana nasib kami di 2025 ini? Banyak PHK terjadi," keluhnya.

Menurutnya, banyak dari mereka telah mengabdi selama 5 hingga 10 tahun sejak kampus tersebut berdiri. 

Namun, ketidakjelasan status kepegawaian dan kebijakan baru dari manajemen Polsri membuat masa depan mereka semakin tak menentu.

BACA JUGA:Pj Ketua TP PKK Kunjungi Sentra Ecoprint UMKM Gerakan Masyarakat Wirausaha Banyuasin

Menanggapi hal ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuasin, Erwin Ibrahim, mengaku belum mengetahui secara pasti mengenai kebijakan PHK massal tenaga honorer di Polsri Banyuasin.

 Namun, ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut merupakan kewenangan penuh dari pihak Polsri.

Tag
Share