Jalan Abu Nawas di Lubuk Saung Banyuasin: Mulus di Ujung, Petaka di Tengah!

Truk terguling usai melintas di Jalan Desa Lubuk Saung Banyuasin yang rusak berat--
KORANHARIANBANYUASIN.ID – Warga Desa Lubuk Saung dan sekitarnya kini memiliki julukan baru untuk jalan utama di daerah mereka: Jalan Abu Nawas. Julukan ini muncul karena kondisi jalan yang seolah penuh tipu daya—mulus di ujung dan pangkalnya, tetapi bagian tengahnya justru rusak parah bak jebakan bagi pengendara.
Jalan yang menghubungkan Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, dengan Desa Lebung, Kecamatan Rantau Bayur, ini kembali menjadi sorotan setelah insiden kecelakaan yang melibatkan truk bermuatan material bangunan.
Truk tersebut terguling akibat jalan yang licin dan berlubang setelah diguyur hujan, menambah daftar panjang kecelakaan yang sering terjadi di lokasi tersebut.
BACA JUGA:Wabup Banyuasin Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi dan Akselerasi Sertifikasi Produk Halal
Keluhan Warga: "Jangan PHP, Kami Butuh Aksi!"
Warga yang sudah bertahun-tahun menghadapi kondisi jalan ini merasa pemerintah hanya memberi janji tanpa tindakan nyata.
"Payo lah, banyak korban jalan kami ini! Jalan lintas, tapi kondisinya seperti jalan menuju kebun," ungkap Irwan, warga setempat, dengan nada kesal.
BACA JUGA:Bupati Banyuasin Serahkan Bantuan Alsintan untuk Percepat Swasembada Pangan
Keluhan serupa juga disampaikan oleh Yani, seorang ibu rumah tangga yang khawatir dengan keselamatan anak-anaknya saat bepergian.
"Jangan cuma PHP (pemberi harapan palsu), tolonglah perbaiki jalan kami ini. Kami butuh akses yang baik agar aktivitas kami lancar dan nyaman," ujarnya kecewa.
Jalan Rusak, Ekonomi Tersendat
BACA JUGA:Bupati Banyuasin Serahkan Bantuan Alsintan untuk Percepat Swasembada Pangan
Selain berbahaya, kondisi jalan yang buruk juga berdampak pada ekonomi warga. Truk pengangkut hasil bumi dan kebutuhan pokok kerap mengalami keterlambatan atau bahkan enggan melintas karena medan yang sulit.
"Kami ini rakyat biasa, tapi juga punya hak untuk merasakan pembangunan. Jangan sampai jalan ini terus menjadi momok menakutkan bagi kami," ujar seorang warga lainnya dengan nada penuh harap.