Gubernur Sumsel Luncurkan Mulok Kemandirian Pangan, Sumsel Jadi Pelopor Nasional Ketahanan Pangan di Sekolah
--Foto humaspemprovsumsel
KORANHARIANBANYUASIN.ID - Gubernur Sumsel, Herman Deru kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan daerah melalui peluncuran Muatan Lokal (Mulok) Kemandirian Pangan di lingkungan pendidikan.
Program ini menjadi langkah konkret Pemprov Sumsel dalam menanamkan kesadaran kemandirian pangan sejak dini kepada para pelajar, sekaligus memperluas jangkauan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang telah berjalan sejak tahun 2021.
Menurut Gubernur Herman Deru, peluncuran mulok ini merupakan bagian penting dari strategi besar daerah dalam membentuk masyarakat yang produktif, bukan sekadar konsumtif.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Tegaskan Komitmen Dukung Pembangunan Jalan Khusus Batubara di Sungai Lilin
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Tekankan Pentingnya Kesadaran Hukum Sejak Dini Lewat Lomba Kadarkum 2025
“Mau sekuat apapun alutsista negara, jika kita tidak memiliki kemandirian dan ketahanan pangan, maka kita akan lemah,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa gerakan ini tidak hanya menyasar aspek pertanian, tetapi juga menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan, semangat produktivitas, dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan iklim di kalangan generasi muda.
“Mulok kemandirian pangan ini adalah bentuk pendidikan karakter. Kita ingin anak-anak kita tumbuh dengan pola pikir produktif, mencintai tanah dan pangan lokalnya,” ujar Herman Deru.
BACA JUGA:Hari Santri Nasional: Gubernur Herman Deru Ajak Santri Jadi Agen Perubahan
BACA JUGA:Sumsel–Sumbar Perkuat Sinergi Antar Daerah, Dorong Ketahanan Pangan dan Stabilitas Ekonomi
Saat ini, Mulok Kemandirian Pangan telah diterapkan di 34 sekolah di Sumatera Selatan.
Ke depan, Gubernur berharap seluruh sekolah di kabupaten dan kota dapat mengadopsinya, sehingga siswa menjadi agen perubahan dalam mewujudkan kemandirian pangan di lingkungan masing-masing.
“Harus ada keberlanjutan. Jangan berhenti di kegiatan seremonial saja. Pelaksanaan mulok ini akan kita evaluasi setiap tiga bulan untuk melihat sejauh mana implementasinya di lapangan,” tambahnya.
BACA JUGA:Akad Massal KUR Serentak, Herman Deru: Bukti Sinergi Pemerintah dan Dunia Usaha