Baca Koran harianbanyuasin Online - Harian Banyuasin

BKOW Sumsel Ajak Guru Bangun Sekolah Inklusif dan Bebas Kekerasan

--Foto humaspemprovsumsel

BACA JUGA:Dua Raperda Inisiatif DPRD Sumsel Dapat Dukungan Penuh Pemprov Sumsel

Menurutnya, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan inklusif harus terus ditingkatkan.

Sebab, masih banyak anak yang mengalami diskriminasi karena perbedaan latar belakang, kemampuan, maupun kondisi fisik.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap ibu-ibu dan guru dapat menyebarluaskan nilai-nilai positif tentang sekolah inklusif kepada masyarakat luas,” pesan Lidyawati.

Dalam sosialisasi tersebut, hadir pula psikolog Herlina sebagai narasumber.

Ia menyampaikan data mengejutkan bahwa Indonesia berada di peringkat kelima dunia dalam kasus perundungan terhadap anak di sekolah.

Herlina menjelaskan, pelaku perundungan umumnya pernah menjadi korban sebelumnya, sehingga pola perilaku tersebut terus berulang jika tidak ada intervensi yang tepat.

Lingkungan sekolah yang inklusif dapat menjadi solusi mencegah siklus tersebut.

Ia menegaskan pentingnya empati dan komunikasi dalam membangun relasi sehat di lingkungan sekolah.

Guru perlu dibekali kemampuan mengenali tanda-tanda perundungan serta melakukan pendekatan yang bijak.

Kegiatan sosialisasi ini disambut antusias oleh peserta yang merasa mendapatkan wawasan baru dalam menciptakan suasana belajar yang lebih aman dan berkeadilan.

Dengan langkah konkret seperti ini, BKOW Sumsel terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan bagi seluruh anak bangsa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan