Pembuat Tahu Goreng Kurangi Produksi 35-40 Persen
Pembuat tahu goreng.--
PANGKALAN BALAI - Pengusaha tahu goreng di Jalan Pasir Kelurahan Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin, Sumsel harus mengurangi produksi.
Hal ini, karena dampak dari harga kedelai yang kian hari terus meroket naik.
Rafip, salah satu pengusaha tahu goreng di sana mengatakan, pihaknya terpaksa mengurangi produksi sekitar 35 sampai 40 persen dari biasanya.
BACA JUGA:Harga Lengkuas Anjlok Saat Musim Hujan
BACA JUGA:Workshop RUBIS, Cari Solusi Persoalan Karet
"Produksi menurun, karena kedelai mahal. Sekarang harganya sudah Rp 12.800 perkilo. Biasanya paling mahal Rp 12.000," kata Rafip ketika ditemui di tempat pembuatan tahu gorengnya, Sabtu 17 November 2023.
Selain mahalnya harga kedelai, Rafip juga mengatakan bahwa penjualan tahu goreng juga mengalami penurunan. Para penjual tahu keliling yang biasa mengambil di tempatnya mengurangi jumlah pengambilan.
"Bila biasanya, sekali produksi tahu goreng membutuhkan sekitar 100 kg kedelai. Namun, karena kedelai mahal dan juga penjualan juga menurun, saat ini produksi hanya sekitar 60 kg sampai 75 kg saja," ungkapnya.
BACA JUGA:Sejarah Penyebaran Islam di Desa Rimba Alai
BACA JUGA:Logat Bahasa Melayu Desa Rimba Alai Masih Kental dan Terjaga
Rafip berharap, ada peran serta pemerintah daerah untuk membantu memfasilitasi pinjaman modal tanpa bunga bagi pelaku UMKM sepertinya.
Sebab usaha yang telah dirintis sejak tahun 1980 inilah menjadi satu-satunya usaha untuk menghidupi keluarga dan juga beberapa pekerja di tempat tersebut.
"Kami ini UMKM, jadi bila harga kedelai mahal terkendala dengan tambahan modal. Jadi, inisiatifnya mengurangi jumlah produksi," ungkapnya.