Eceng Gondok dan Akar Keladi Banyuasin Segera Diolah Menjadi Kerajinan Bernilai Tinggi

PANGKALAN BALAI,KORANHARIANBANYUASIN.ID - Dekranasda Kabupaten Banyuasin menjalin kerjasama dengan Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta untuk mengembangkan potensi kerajinan dari eceng gondok dan akar keladi. 

Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendongkrak ekonomi lokal.

Hj. Merry Hani, Ketua Dekranasda Banyuasin, didampingi Ketua Harian Marisa Erwin Ibrahim dan Kadis Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Ir. Alpian, MM, mengunjungi Balai Besar Kerajinan dan Batik pada Kamis 17 Juli 2024. 

BACA JUGA:Berikan Perhatian, Dinkes Muba Berbagi Sembako di Peringatan Hari Asyura Tahun Baru Islam

Kunjungan ini menghasilkan penandatanganan Nota Kesepahaman untuk menyelenggarakan pelatihan di Kecamatan Air Salek pada 24 Juli mendatang.

"Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi industri kerajinan di Banyuasin," jelas Hj. Merry Hani. 

"Eceng gondok dan akar keladi dari Kecamatan Banyuasin I dan Air Saleh telah diolah menjadi berbagai produk seperti tudung saji, tempat buah, tempat payung, gantungan kunci, dan hiasan dinding.

BACA JUGA:H Sandi Fahlepi dan Hj Triana Minarni Didaulat sebagai Ayah dan Bunda Genre

 Kedepannya, kami ingin mengembangkan produk lain seperti tas, dompet, dan lain-lain."

Eceng gondok dan akar keladi, yang sering dianggap gulma, memiliki nilai ekonomi yang tinggi jika diolah menjadi kerajinan tangan. 

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pengrajin dalam mengolah bahan baku dan menciptakan produk yang bernilai jual tinggi.

BACA JUGA:Lindungi Data, Dinkominfo Muba Koordinasi dan Konsultasi ke Badan Siber Sandi Negara

"Kami berharap kerjasama ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banyuasin dan menjadikan kerajinan lokal sebagai salah satu ikon daerah," tutup Hj. Merry Hani.

Pelatihan ini merupakan langkah positif dalam upaya Dekranasda Banyuasin untuk melestarikan kekayaan alam dan budaya lokal, sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat.