Di Tengah Modernisasi, Warga Kuala Puntian Tetap Istiqomah Lestarikan Tradisi Arak-arakan Pengantin Tandu

Sepasang pengantin saat diarak menggunakan tandu di Desa Kuala Puntian Kecaamatan Tanjung Lago Banyuasin, sebuah tradisi yang masih lestari diera modern--

KORANHARIANBANYUASIN.ID – Dalam era digital yang serba cepat, masyarakat Desa Kuala Puntian, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, membuktikan bahwa tradisi leluhur tetap relevan dan mampu bersanding dengan modernitas. 

Buktinya, mereka sukses menggelar arak-arakan pengantin dengan menggunakan tandu, sebuah tradisi yang semakin langka dan sarat makna.

Bayangkan, di tengah hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, kita masih bisa menyaksikan pengantin wanita dan pria duduk anggun di atas tandu yang dihias sedemikian rupa. 

BACA JUGA:Penyampaian Jawaban Pj Gubernur Sumsel atas Pemandangan Umum Fraksi DPRD Terhadap Raperda APBD Sumsel

Tandu tersebut kemudian diusung oleh pemuda-pemudi desa dengan gagah, mengelilingi kampung sambil diiringi alunan musik tradisional yang merdu. Suasana meriah dan penuh suka cita benar-benar terasa.

Adi Irawan, salah seorang putra asli desa tersebut, mengungkapkan bahwa tradisi ini telah turun temurun dari nenek moyang mereka.

 "Ini lebih dari sekadar acara pernikahan biasa. Arak-arakan tandu ini adalah cara kami memperkenalkan pasangan pengantin kepada seluruh warga desa, sekaligus melambangkan persatuan dan kebersamaan," ujar Adi. 

BACA JUGA:Nikmati Visual Memukau dengan Layar OLED 16 Inci di ASUS Zenbook S16

Ternyata, di balik kemeriahan arak-arakan tandu, terdapat makna yang sangat dalam. 

Selain sebagai ajang memperkenalkan pasangan pengantin, tradisi ini juga memiliki tujuan lain, yakni sebagai doa restu. 

"Dengan mengarak pengantin keliling desa, keluarga berharap mendapatkan doa restu dari seluruh warga agar rumah tangga mereka bahagia dan harmonis," ujarnya. 

BACA JUGA:Bangun Ribuan Unit Jamban Sehat, Muara Enim Terdepan Wujudkan Sumsel SBS Tahun 2024

Selain itu, sebagai simbol kesuburan. Tandu yang dihias dengan ornamen khas daerah seringkali mengandung simbol-simbol kesuburan, sebagai harapan agar pasangan pengantin segera dikaruniai keturunan.

"Arak-arakan tandu menjadi salah satu upaya untuk melestarikan budaya lokal dan memperkenalkan warisan budaya kepada generasi muda, " ujarnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan