KORANHARIANBANYUASIN.ID – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyuasin memberikan klarifikasi terkait viralnya sebuah postingan yang menarasikan adanya pasien ditolak berobat dan tidak mendapatkan perawatan dari dokter Unit Gawat Darurat (UGD).
Direktur RSUD Banyuasin, dr. Ari Fauta, M.Kes, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Ia menjelaskan bahwa pasien yang datang ke UGD mengeluhkan nyeri ulu hati dan telah diperiksa serta mendapatkan penanganan medis oleh dokter yang bertugas.
BACA JUGA:Siapkan Diri Anda Masuk ke SMAN 1 Banyuasin III, Ini dia Tanggal Pedaftarannya
"Pasien sudah diperiksa dan dilayani dengan baik. Dokter memberikan penanganan dengan obat injeksi sesuai keluhan yang disampaikan," ujar dr. Ari, Selasa 25 Maret 2024.
Setelah dilakukan evaluasi medis, kondisi pasien membaik usai diberikan penanganan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter menyarankan pasien untuk menjalani perawatan rawat jalan di poliklinik guna berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis penyakit dalam.
BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Peringati Nuzulul Quran, Bupati Askolani: Al-Qur'an Harus Jadi Pedoman Hidup
"Dokter yang menangani tidak menemukan indikasi pasien harus dirawat inap. Oleh karena itu, pasien disarankan untuk kontrol ke poli klinik," jelasnya.
Pihak rumah sakit juga memastikan bahwa dokter dan perawat telah memberikan penjelasan kepada keluarga pasien mengenai kondisi dan keputusan medis yang diambil.
Namun, menurut dr. Ari, tiba-tiba ada oknum dari pihak keluarga yang mempermasalahkan keputusan tersebut.
"Sudah dijelaskan oleh dokter, tetapi ada oknum yang tampaknya tidak menerima dan mengancam akan membuat permasalahan ini viral. Dan memang akhirnya menjadi viral," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa RSUD Banyuasin tidak pernah menolak pasien yang datang berobat.
Namun, keputusan mengenai apakah seorang pasien perlu dirawat inap atau tidak sepenuhnya berada di tangan dokter berdasarkan kondisi klinis yang ada.