KORANHARIANBANYUASIN.ID – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tak bisa menyembunyikan kekagumannya saat mendengar kabar bahwa lahan rawa di Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan—yang dulunya dikenal sebagai tempat hidup buaya—kini telah berubah wajah menjadi areal persawahan yang produktif.
Hal itu diungkapkan Presiden Prabowo saat memberikan sambutan dalam kegiatan Launching Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Rabu (23/4).
"Menurut Gubernur, itu dulunya tempat buaya, daerah rawa. Sekarang sudah jadi lahan sawah," ujar Prabowo disambut tepuk tangan para hadirin.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Resmikan Program GERINA di Kabupaten Banyuasin
Menurut penuturan Menteri Pertanian, lahan rawa di Desa Pelabuhan Dalam memiliki potensi yang sangat besar. Tak tanggung-tanggung, area tersebut diproyeksikan menjadi lahan persawahan seluas 100.000 hektare. "Potensi 1 juta hektare di Sumsel saja, sebagian besar rawa," tambah Presiden.
Tak hanya terkagum dengan perubahan lanskap alam, Prabowo juga terpikat dengan kemajuan teknologi pertanian yang kini mulai diterapkan di pedesaan. Salah satunya adalah teknik penyebaran benih padi menggunakan drone, yang mampu bekerja jauh lebih cepat dibanding metode tradisional.
"Drone itu bisa sebar benih di lahan 25 hektare hanya dalam sehari," ungkapnya.
Di tengah sorotan kamera dan pandangan para petani, Prabowo menyampaikan visinya untuk mengubah lahan-lahan tidur dan tidak produktif menjadi pusat pertanian yang subur dan menyejahterakan masyarakat.
“(Lahan) tandus kita ubah. Kita hijaukan, kita makmurkan. Di mana tidak ada air, kita usahakan ada air,” tegasnya dengan semangat.
Prabowo menekankan pentingnya ketahanan pangan nasional, yang menurutnya telah lama menjadi impian rakyat Indonesia sejak ratusan tahun silam. Karena itulah, ia memberikan apresiasi khusus kepada Ustaz Adi Hidayat yang menjadi inisiator Gerakan Indonesia Menanam.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Launching Program Nasional Gernia di Banyuasin
Gerakan ini membawa dua terobosan utama: Si OPUNG (Solusi Olah Padi Terapung) dan Si CEPOT (Solusi Cepat Panen via Pot), dua inovasi yang diyakini akan mempercepat proses budidaya dan panen padi, sekaligus membuka jalan baru menuju swasembada pangan nasional.
Dengan semangat perubahan dan dukungan teknologi, mimpi lama bangsa ini untuk menjadi lumbung pangan dunia tampaknya perlahan bukan lagi sekadar angan.