2. Singkirkan Daun atau Tanaman yang Terinfeksi
Jika ditemukan daun atau tanaman yang sudah menunjukkan gejala parah, sebaiknya segera dipotong dan dimusnahkan.
Langkah ini penting agar virus atau hama penyebarnya tidak menyebar ke tanaman sehat di sekitarnya.
Jangan membuang daun yang terinfeksi di sekitar lahan karena bisa menjadi sumber infeksi baru.
3. Gunakan Mulsa dan Penghalang Fisik
Mulsa plastik atau organik bisa digunakan untuk menghambat perkembangan hama dan menjaga kelembaban tanah.
Selain itu, penggunaan perangkap kuning (yellow sticky trap) juga bisa membantu menangkap hama serangga yang terbang, seperti kutu kebul dan thrips.
Anda juga bisa memasang jaring halus sebagai penghalang agar hama tidak masuk ke area tanaman.
4. Semprotkan Pestisida Nabati
Menggunakan pestisida nabati seperti larutan bawang putih, daun sirsak, atau daun pepaya bisa menjadi solusi ramah lingkungan.
Pestisida nabati cukup efektif untuk mengusir hama tanpa merusak tanaman atau mencemari lingkungan.
Lakukan penyemprotan secara rutin, terutama di pagi atau sore hari, agar hasilnya lebih optimal.
5. Gunakan Insektisida Secara Bijak
Jika serangan hama sudah terlalu parah dan pestisida nabati tidak cukup efektif, penggunaan insektisida kimia bisa menjadi pilihan.
Pilih insektisida yang sesuai dan ikuti dosis anjuran label.
Jangan lupa untuk melakukan rotasi bahan aktif insektisida agar hama tidak menjadi kebal.