BACA JUGA:Benarkah Air Hangat Bisa Meredakan Serangan GERD? Simak Penjelasannya!
Stres dapat memengaruhi sistem pencernaan, termasuk meningkatkan produksi asam lambung.
Saat tubuh dalam kondisi stres atau cemas, sistem saraf simpatik akan aktif dan memicu otot lambung menjadi tegang, memperlambat proses pencernaan, dan memperbesar risiko asam lambung naik ke kerongkongan.
Untuk mengatasi hal ini, penting bagi seseorang untuk menjaga kesehatan mental.
Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, dan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres.
Istirahat yang cukup serta aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki juga bisa meredakan kecemasan.
3. Obesitas atau Berat Badan Berlebih
Berat badan yang berlebih dapat meningkatkan tekanan pada perut, sehingga mendorong isi lambung, termasuk asam lambung, naik ke kerongkongan.
Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami GERD.
Menjaga berat badan ideal melalui diet sehat dan olahraga teratur dapat membantu mengurangi tekanan pada lambung dan menurunkan frekuensi refluks.
Mengurangi makanan tinggi kalori dan memperbanyak konsumsi sayur, buah, serta serat sangat disarankan.
4. Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol
Nikotin dalam rokok dapat melemahkan otot sfingter esofagus bagian bawah (LES), yaitu otot yang berfungsi mencegah naiknya asam dari lambung ke kerongkongan.
Saat LES melemah, maka risiko asam lambung naik pun meningkat.
Hal yang sama juga berlaku pada konsumsi alkohol berlebihan yang bisa mengiritasi dinding lambung dan meningkatkan produksi asam.
Menghentikan kebiasaan merokok dan membatasi konsumsi alkohol dapat membantu mengurangi gejala GERD dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.