BACA JUGA:Lebih Sehat Ayam Kampung atau Ayam Negeri? Simak Kandungan Gizinya
2. Udara Kabin yang Kering
Udara di dalam kabin pesawat sangat kering, dengan kelembapan hanya sekitar 10-20 persen.
Ini jauh lebih rendah dari kelembapan normal di darat yang biasanya berada di atas 50 persen.
Udara yang kering bisa membuat mukosa hidung dan mulut menjadi kering pula.
Hal ini mempengaruhi fungsi reseptor rasa dan aroma pada lidah dan hidung.
Padahal, aroma memegang peranan besar dalam menentukan rasa makanan.
Ketika indra penciuman tidak bekerja maksimal, maka rasa makanan pun menjadi kurang “hidup”.
3. Kebisingan Mesin Pesawat
Faktor lain yang tak disadari adalah kebisingan di dalam kabin.
Suara mesin yang konstan dapat memengaruhi persepsi rasa seseorang.
Penelitian dari Cornell University menunjukkan bahwa kebisingan tinggi bisa menurunkan sensitivitas terhadap rasa manis dan meningkatkan persepsi terhadap rasa umami.
Maka, tak heran jika makanan di pesawat sering terasa kurang manis, tapi rasa gurih (seperti kaldu atau daging) justru lebih menonjol.
4. Waktu dan Suasana Penerbangan
Suasana hati dan kondisi tubuh saat penerbangan juga dapat memengaruhi selera makan.
Jet lag, kelelahan, dan stres bisa membuat nafsu makan menurun atau rasa makanan jadi terasa berbeda.