Turban Squash, Si Labu Eksotis yang Menyimpan Kejutan Sehat

Selasa 20 May 2025 - 16:35 WIB
Reporter : Apriyanti
Editor : Apriyanti

Turban squash diperkirakan berasal dari Amerika Tengah atau Selatan, seperti banyak varietas labu lainnya.

Namun, catatan tertulis menunjukkan bahwa labu ini sudah dikenal di Eropa sejak abad ke-19 dan digunakan baik sebagai bahan pangan maupun dekorasi.

Namanya yang mengandung kata "Turban" mengacu pada kemiripan bentuknya dengan sorban yang dikenakan oleh pria di Timur Tengah dan Asia Selatan.

3. Bukan Hanya Cantik, tapi Bisa Dimakan

Meskipun tampak seperti pajangan, turban squash sebenarnya bisa dimakan.

Daging buahnya berwarna kuning-oranye dan memiliki rasa manis dan lembut, mirip dengan labu butternut, meski teksturnya bisa sedikit berserat.

Biasanya labu ini dimasak dengan cara dipanggang, dikukus, atau dibuat menjadi sup.

Karena ukurannya besar dan keras, memotongnya bisa menjadi tantangan tersendiri.

4. Kaya Nutrisi dan Baik untuk Kesehatan

Turban squash mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin A, vitamin C, serat, dan antioksidan.

Kandungan beta-karotennya yang tinggi menjadikannya baik untuk kesehatan mata, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mendukung kesehatan kulit.

Selain itu, karena rendah kalori dan lemak, turban squash cocok dikonsumsi oleh mereka yang sedang menjalani program diet sehat.

5. Tahan Lama dan Cocok Disimpan

Salah satu kelebihan turban squash adalah daya simpannya yang lama.

Jika disimpan dalam tempat kering dan sejuk, labu ini bisa bertahan hingga beberapa bulan tanpa membusuk.

Inilah mengapa sayuran ini sangat disukai untuk hiasan musim gugur hingga musim dingin, dan bisa dikonsumsi kapan saja sebelum rusak.

Kategori :