Dengan menambahkan olahan kulit buah naga ke dalam menu harian, sistem pencernaan akan lebih lancar dan sehat.
Selain itu, serat juga berfungsi sebagai prebiotik alami yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam usus.
Bakteri baik ini sangat penting dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus.
Jika keseimbangannya terganggu, tubuh lebih rentan terhadap gangguan seperti diare, perut kembung, bahkan peradangan usus.
Serat dari kulit buah naga membantu memberi “makanan” bagi bakteri baik ini, sehingga koloni mereka tetap stabil dan fungsional dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Salah satu cara terbaik untuk mengonsumsi kulit buah naga adalah dengan mengeringkannya dan mengolahnya menjadi teh herbal.
Caranya cukup mudah: bersihkan kulit buah naga, potong kecil-kecil, lalu jemur atau oven hingga benar-benar kering.
Setelah itu, seduh dengan air panas seperti menyeduh teh biasa.
Teh dari kulit buah naga memiliki aroma khas dan rasa yang ringan, sangat cocok dikonsumsi di pagi atau malam hari.
Selain memperlancar pencernaan, teh kulit buah naga juga memberikan efek relaksasi pada perut dan membantu mengurangi rasa kembung.
Ini bisa menjadi pilihan alami dan ekonomis untuk mendukung kesehatan saluran cerna, tanpa perlu membeli suplemen atau obat-obatan kimia.
Namun, pastikan kulit buah naga dicuci bersih sebelum diolah, agar bebas dari sisa pestisida atau kotoran.
Pilih buah naga organik jika memungkinkan, terutama jika ingin menggunakan bagian kulitnya untuk dikonsumsi.
Secara keseluruhan, kulit buah naga bukanlah limbah, melainkan bagian dari buah yang memiliki potensi besar untuk kesehatan, khususnya bagi sistem pencernaan.
Mulai sekarang, jangan buru-buru membuang kulit buah naga.
Ubah menjadi teh herbal alami dan rasakan manfaatnya untuk tubuh Anda!