KORANHARIANBANYUASIN.ID - Tahun 2025 menjadi masa penuh tantangan bagi bulu tangkis Indonesia.
Secara umum, tren prestasi Indonesia mengalami penurunan yang cukup terasa, terutama di sektor yang selama ini menjadi andalan: ganda putra.
Padahal, Indonesia saat ini memiliki empat pasangan yang bertengger di jajaran 10 besar dunia.
BACA JUGA:Bikin Bangga! Rivan Nurmulki Tembus 5 Besar Top Skor Asia di AVC Nations Cup 2025!
BACA JUGA:Peringkat Timnas Voli Putra Indonesia Turun ke 63 Dunia Usai Finish Ke-6 di Asian Nations Cup 2025
Namun, kenyataannya, belum ada gelar juara bergengsi yang berhasil diraih hingga pertengahan tahun ini.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan dominasi yang ditunjukkan oleh dua negara pesaing utama, yakni Korea Selatan dan Malaysia.
Ganda putra dari kedua negara tersebut tampak lebih konsisten dalam merebut podium tertinggi di berbagai turnamen besar, termasuk di level Super 500 ke atas.
BACA JUGA:Kontrak Rp163 Miliar! An Se Young Dilirik Yonex dan Lining
BACA JUGA:BWF Resmi Perpanjang Sanksi Rusia, Dua Atlet Lolos Uji Kelayakan
Dominasi ini menunjukkan bahwa persaingan internasional semakin ketat, dan Indonesia perlu mencari terobosan untuk kembali berjaya.
Mengenai situasi ini, salah satu pemain senior ganda putra Indonesia, Fajar Alfian, memberikan pandangannya.
Ia menilai bahwa stagnasi gelar juara bukan berarti sektor ini kehilangan daya saing.
BACA JUGA:PBSI Evaluasi Ketat Pemain Lama, Eng Hian Minta Fokus pada Prestasi
BACA JUGA:Tim Bulutangkis Indonesia dan Rusia Jalani Laga Persahabatan, Bahas Kerja Sama Atlet dan Pelatih