Menurutnya, pencapaian besar hanya soal waktu.
“Ganda putra belum mencapai juara di tahun ini, menurut saya ya tinggal menunggu waktu aja sih,” kata Fajar dengan nada optimis.
Fajar juga mengakui bahwa ada sejumlah kendala yang membuat prestasi belum maksimal.
Ia menyoroti peluang emas yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh pasangan Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin, namun sayangnya belum terwujud karena hambatan teknis maupun non-teknis.
“Masih ada kendala, ya. Di tahun ini harusnya jadi golden age-nya Daniel/Fikri menurut saya. Tapi kan ada kendala lagi, kendala lagi,” tambahnya.
Meski demikian, Fajar menegaskan bahwa ia dan para pemain lainnya tetap menjaga semangat dan keyakinan untuk bangkit.
Kini, ia berpasangan dengan Shohibul Fikri—sebuah kombinasi baru yang diharapkan mampu menciptakan gebrakan di sisa tahun ini.
“Hasil terbaik tahun ini final-final, saya dan Rian, Daniel/Fikri, Bagas/Leo, dan Sabar/Reza. Semoga kami bisa menembus kebuntuan di ganda putra. Pasti tidak mudah, tapi namanya target harus setinggi langit, ya. Jadi harus optimis terus,” tegasnya.
Optimisme Fajar bukannya tanpa alasan.
Sepanjang 2025, beberapa pasangan ganda putra Indonesia memang sempat menyentuh babak final di turnamen bergengsi, meski belum berhasil mengamankan gelar juara.
Berikut catatan prestasi mereka sejauh ini:
- Leo Roly Carnando/Bagas Maulana
Runner-up All England 2025 dan peraih medali perunggu Badminton Asia Championships.
Duet ini masih menjadi tumpuan utama untuk masa depan ganda putra.
- Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani
Tampil mengejutkan dengan menjadi runner-up di Indonesia Open Super 1000, sebuah pencapaian besar mengingat persaingan di level ini sangat ketat.