Di gim kedua, ia tampil lebih rapi dan percaya diri. Permainannya yang lebih agresif mampu mengontrol tempo laga, hingga berhasil menyamakan kedudukan 1-1 setelah menang 21-14.
Kesempatan Emas Terbuang di Gim Penentuan
Masuk ke gim ketiga, laga berjalan sangat ketat.
Saling kejar-mengejar poin terjadi sejak awal gim.
Bahkan Putri KW sempat unggul di pertengahan gim, membuka peluang besar untuk lolos ke babak berikutnya.
Namun, momentum tersebut gagal ia pertahankan.
Beberapa kesalahan kecil di poin-poin kritis membuat Sim Yu Jin mampu membalikkan keadaan dan menutup pertandingan dengan kemenangan 21-19.
Kekalahan ini tentu sangat disayangkan.
Mengingat peluang sebenarnya sudah terbuka lebar, apalagi secara statistik, Putri KW memiliki modal positif dari penampilannya pekan lalu di Japan Open.
Dengan tumbangnya Putri KW di babak pertama, sektor tunggal putri Indonesia kini tinggal menggantungkan harapan pada Gregoria Mariska Tunjung.
Sebagai pemain tunggal putri utama Indonesia, Gregoria diharapkan mampu tampil konsisten dan membawa pulang hasil maksimal dari turnamen BWF Super 1000 ini.
Gregoria sendiri dijadwalkan akan tampil menghadapi lawan berat di babak pertama, namun dengan pengalaman dan peringkat yang lebih baik, peluangnya untuk melaju tetap terbuka lebar.
Evaluasi untuk Turnamen Selanjutnya
Kekalahan Putri KW menjadi bahan evaluasi penting bagi pelatih dan tim tunggal putri PBSI.
Konsistensi dan mental bertanding di laga-laga krusial masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi.
Apalagi ke depannya masih banyak turnamen penting yang menanti, termasuk persiapan menuju BWF World Tour Finals dan Kejuaraan Dunia.