Lagu ini kerap dinyanyikan suporter maupun pemain timnas, dan telah menjadi bagian dari identitas bangsa.
”Insya Allah beberapa saat ke depan kami bersama Menteri Hukum akan menemui keluarga Ibu Sud. Kita ingin memberikan penghormatan atas karya beliau yang begitu abadi, sekaligus mengingatkan bahwa para pahlawan pencipta lagu juga punya kontribusi besar yang tidak boleh dilupakan,” jelas Erick.
Menurutnya, langkah ini merupakan wujud penghormatan terhadap seniman yang karyanya telah memberi dampak besar bagi semangat nasionalisme, termasuk di dunia olahraga.
Erick menambahkan bahwa penggunaan lagu kebangsaan maupun lagu perjuangan di stadion tidak hanya menghadirkan euforia, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan kebanggaan terhadap Indonesia.
Ia mencontohkan momen saat pemain timnas menyanyikan Tanah Airku di lapangan.
“Ketika pemain menyanyikan Tanah Airku di lapangan, euforianya luar biasa. Bahkan ada yang sampai meneteskan air mata. Lagu-lagu seperti ini bukan sekadar hiburan, tetapi menjadi pemersatu bangsa. Karena itu, mekanisme penggunaannya harus kita jalani secara benar dan proporsional,” tutup Erick.
Dengan komitmen ini, PSSI ingin memastikan bahwa sepak bola tidak hanya menjadi sarana hiburan dan prestasi, tetapi juga ruang untuk menghargai karya seni serta memperkuat nilai kebangsaan.