Herman Deru juga mengungkapkan bahwa program listrik masuk sawah merupakan salah satu terobosan khas Sumsel.
Selain di Muara Enim, inovasi serupa sebelumnya telah diterapkan di Kabupaten OKU Timur.
“Dulu sistemnya masih menggunakan kabel dan terbukti mampu menekan biaya operasional petani. Sekarang, dengan metode PLTS yang lebih efisien, air bisa langsung dipompa lebih cepat. Harapan kita, setiap unit PLTS tidak hanya mengairi 20 hektar, tapi bisa menjangkau hingga 60 hektare sawah,” paparnya.
Lebih lanjut, Gubernur menilai Kabupaten Muara Enim menunjukkan perkembangan positif.
Meski baru delapan bulan dipimpin Bupati dan Wakil Bupati yang baru, berbagai inovasi telah berhasil direalisasikan, termasuk sinergi dengan perusahaan besar di wilayahnya seperti PTBA.
“Kerja sama antara Pemkab dan PTBA ini luar biasa. Mereka ibarat saudara kandung yang sama-sama ingin membangun daerah. Tidak hanya sektor pertanian, tetapi juga infrastruktur,” katanya.
Herman Deru mencontohkan, sejak tahun 2018 Pemprov Sumsel menutup jalur angkutan batubara melalui jalan umum. Kini, 90 persen angkutan tersebut sudah tidak lagi melintas di jalan raya.
“Ini adalah usulan dari Bupati yang saya setujui. Dengan begitu, pendapatan negara dari sektor tambang tetap terjaga, dan masyarakat pun tidak terganggu oleh aktivitas transportasi batubara,” tegasnya.
Tak hanya itu, Bupati Muara Enim juga tengah menjajaki kerjasama dengan Kabupaten di Provinsi Bengkulu untuk membuka akses langsung menuju pelabuhan laut melalui wilayah Kaur.
“Kalau ini terealisasi, Muara Enim akan semakin dekat dengan pelabuhan laut, jaraknya hanya sekitar 100 kilometer. Bahkan PTBA nantinya bisa melakukan ekspor tanpa harus menempuh jarak yang jauh,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur SDM PT Bukit Asam, Ikhsanuddin Usman, menyampaikan rasa bangganya atas peresmian dua PLTS tersebut.
Ia menegaskan, program ini merupakan bentuk nyata komitmen PTBA dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat, khususnya petani.
“Total sudah ada 11 PLTS irigasi yang beroperasi. Setiap unit mampu mengairi hingga 20 hektare sawah. Dalam waktu dekat akan dibangun lagi tiga PLTS tambahan, saat ini tinggal menunggu kesiapan lahan,” ujarnya.
Ikhsanuddin juga mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah menghibahkan lahannya untuk pembangunan PLTS.
Kini, sebanyak 64 petani telah menikmati manfaatnya. Sawah yang sebelumnya hanya bisa panen sekali, kini berpotensi panen dua hingga tiga kali setahun.
“PLTS ini minim perawatan karena tidak banyak menggunakan baterai dan hanya mengandalkan sinar matahari. Kami berharap fasilitas ini dapat dikelola dengan baik agar manfaatnya terus berkelanjutan,” tuturnya.