PALEMBANG - Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni mengapresiasi dukungan dari International Centre For Research In Agroforestry (ICRAF) untuk pembangunan Sumsel.
Terdapat dua kegiatan besar yang dilakukan ICRAF di provinsi Sumsel, yakni Peat Impact Indonesia dan yang kedua adalah Land For Life.
Proyek Peat Impact sendiri terkait ekosistem gambut yang ada di Sumsel, yaitu Kabupaten Banyuasin dan kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
BACA JUGA:Cerita Gus Hidayat Lulusan S2 di Israel, Sukses Budidaya Melon di Banyuasin
BACA JUGA:Pj. Bupati Banyuasin Serahkan Penghargaan Pemenang Lomba Foto & Konten Burung Migran
Sedangkan proyek Land For Live lebih menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan dan anak perempuan di Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin (Muba).
"Untuk Land For Life ada di 12 desa percontohan, sedangkan Peat Impact ada di 6 desa percontohan, dengan rincian 5 desa berada di kabupaten OKI dan 1 desa ada di Banyuasin," jelas Koordinator ICRAF Sumsel, David Susanto saat silaturahmi dengan Pj Gubernur Sumsel, Senin 5 Februari 2024.
"Adapun proyek Land For Life terbagi menjadi 6 desa di kabupaten Banyuasin dan 6 desa di kabupaten Muba,” tambahnya.
BACA JUGA:Normalisasi Sungai Boom Berlian Rampung 890 Meter, Pj Bupati Banyuasin Tinjau Langsung
BACA JUGA:Kapolres Banyuasin Besuk Personil Sakit
Sebagai informasi, kegiatan Peat Impact akan berakhir pada tahun 2024 sementara itu Land For Life akan berakhir pada tahun 2026.
Perkembangan kedua kegiatan ini juga disampaikan kepada Pj Gubernur Sumsel berikut kemajuan dan inovasi-inovasi yang telah dilakukan ICRAF di Sumsel.
Terlebih dalam waktu dekat akan ada kunjungan Duta Besar Kanada untuk Indonesia.
BACA JUGA:58 PHL Polres Banyuasin Terima Tali Asih
BACA JUGA:Tegal Binangun Tetap Wilayah Banyuasin