Anak dianggap sebagai beban hingga muncullah istilah child free dalam kehidupan pemuda masa kini.
Nauzubillah! Salah dalam memahami fakta, membuat kita juga salah dalam bertindak.
Lalu, bagaimana Ramadan bagi pemuda? Ramadan adalah bulannya pemuda. Bulan untuk para pemuda menabung pahala.
Bulannya pemuda menyalurkan produktivitasnya. Bagaimana caranya?
Pertama, bentuk circle salihah bersama sahabat taat.
Manfaatkan waktu Ramadan untuk menempa diri menjadi pribadi lebih baik bersama bestiemu.
Buatlah target harian yang bisa meningkatkan semangat ibadahmu. Kamu dan bestiemu saling mengevaluasi dan saling mengingatkan.
Bagaimana jika tidak punya circle salihah? Tenang. Carilah komunitas-komunitas pemuda di dekat rumah.
Di era serba sosial media (sosmed) ini lebih mudah kita mencari informasi.
Kedua, perbanyak mengkaji Islam. Mengkaji ini membuat kita semakin tahu akan ilmu Islam.
Menjadikan kita semakin dekat dengan Allah Swt. karena kuatnya akidah.
Akidah (keimanan) inilah pondasi kaum muslim dalam kehidupan. Iman dibutuhkan sebelum manusia menjalankan perbuatan.
Sebagai filter, agar manusia selalu di circle yang benar sesuai dengan perintah Allah Swt.
Ketiga, aktif berdakwah. Dakwah (mengajak pada kebaikan) adalah kewajiban seluruh kaum Muslim, terlebih lagi pemuda.
Allah Swt. bahkan menyebut manusia termasuk dalam kerugian apabila tidak mengerjakan amal salih seperti berdakwah.
Allah Swt. berfirman, “Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (QS Al-Asr: 1-3).