Tantangan bagi Calon Bupati Banyuasin 2025-2030
Banyuasin - Dalam menghadapi pemilihan bupati yang akan datang, kandidat bupati Banyuasin periode 2025-2030 dihadapkan pada sejumlah tugas besar, terutama terkait pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan petani di wilayah tersebut. Dua calon yang saat ini mencuat ke permukaan, yakni Askolani dan Pakde Slamet, harus siap menghadapi tantangan tersebut.
Salah satu proyek prioritas yang harus diselesaikan adalah pembangunan jembatan Rantau Bayur dan jembatan tanah kering pulau Rimau. Kedua infrastruktur ini menjadi urgensitas mengingat pentingnya konektivitas antarwilayah yang akan mempengaruhi mobilitas masyarakat dan ekonomi lokal.
Selain itu, pembangunan jalan menjadi fokus utama. Jalan-jalan seperti Pagar Bulan, Sidang Emas, Rimba Alai, Pelajau Ilir, Petaling, Galang Tinggi, dan Tanjung Beringin yang mengalami kerusakan parah memerlukan perhatian serius.
Tidak hanya itu, pembangunan jalan di wilayah Air Kumbang, Rambutan, Banyuasin I, Banyuasin II, dan daerah perairan juga menjadi bagian dari agenda pembangunan infrastruktur yang harus diselesaikan.
Selain itu, Gor Pangkalan Balai yang belum usai juga mesti menjadi perhatian. Termasuk pasar Pangkalan Balai yang saat ini belum direlokasi ke Pasar Cangkring.
Bahkan pentaan Kota Pangkalan Balai yang masih disebut sebagai dusun mesti menjadi prioritas utama.
Perbaikan layanan air bersih. Pelebaran jalan mengatasi kemacetan dan pembangunan tugu Kota Pangkalan Balai.
Di samping itu, kesejahteraan petani juga menjadi perhatian utama. Dengan memberikan subsidi pupuk dan membangun gedung sekolah, diharapkan petani di Banyuasin dapat meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian mereka serta meningkatkan taraf pendidikan masyarakat.
Namun, tantangan tidak berhenti di situ. Pemasangan lampu jalan dan proyek-proyek lainnya juga harus dijalankan dengan efisien untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.
Dalam menjalankan misi ini, kedua kandidat bupati Banyuasin harus memilih sosok pendamping yang tepat untuk melengkapi visi dan program mereka. Kedua tokoh tersebut masih dalam proses pencarian mitra yang akan membantu mereka menghadapi tugas besar dalam memimpin Banyuasin ke arah yang lebih baik.
Dengan begitu, pemilihan bupati Banyuasin periode 2025-2030 tidak hanya sekadar ajang politik, tetapi juga sebuah kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Banyuasin secara keseluruhan. (ron)