Di sepanjang sungai, terdapat berbagai jenis ikan air tawar, seperti ikan patin, jelawat, dan baung, yang menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak nelayan lokal.
Selain itu, kawasan hutan bakau di sekitar muara sungai menjadi habitat penting bagi berbagai jenis burung, reptil, dan mamalia, termasuk bekantan (Nasalis larvatus), yang merupakan primata endemik Kalimantan.
3. Peran Ekonomi
Sungai Barito memiliki peran ekonomi yang sangat signifikan bagi daerah sekitarnya.
Sebagai jalur transportasi utama, sungai ini digunakan untuk mengangkut berbagai komoditas seperti batu bara, kayu, karet, dan hasil pertanian lainnya.
Pelabuhan Trisakti di Banjarmasin, yang terletak di muara Sungai Barito, adalah salah satu pelabuhan terpenting di Kalimantan Selatan dan menjadi pintu gerbang bagi perdagangan antar pulau.
Aktivitas perikanan juga berkembang pesat di sepanjang sungai ini, dengan banyaknya masyarakat yang menggantungkan hidup dari menangkap ikan.
4. Sejarah dan Budaya
Sungai Barito memiliki nilai sejarah dan budaya yang kaya.
Di masa lalu, sungai ini merupakan jalur perdagangan penting yang menghubungkan pedalaman Kalimantan dengan pesisir.
Sejarah perdagangan dan interaksi budaya di sepanjang sungai telah menghasilkan budaya yang beragam dan unik di daerah ini.
Salah satu contoh adalah budaya pasar terapung di Banjarmasin, di mana pedagang menjajakan barang dagangan mereka dari perahu-perahu kecil di atas sungai.
Pasar terapung ini telah menjadi ikon budaya dan daya tarik wisata yang terkenal.
5. Keindahan Alam dan Pariwisata
Keindahan alam di sepanjang Sungai Barito menawarkan potensi besar untuk pariwisata.
Pemandangan hutan tropis yang lebat, air yang jernih, dan kehidupan liar yang melimpah membuat sungai ini menjadi destinasi yang menarik bagi para pecinta alam dan petualang.