Wisata susur sungai dengan perahu, trekking di hutan, dan kunjungan ke desa-desa adat adalah beberapa kegiatan yang dapat dinikmati wisatawan.
Selain itu, festival-festival budaya yang sering diadakan di sepanjang sungai menambah daya tarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara.
6. Masyarakat dan Tradisi Lokal
Masyarakat yang tinggal di sepanjang Sungai Barito, terutama suku Dayak, memiliki tradisi dan kebudayaan yang erat kaitannya dengan sungai ini.
Upacara adat, ritual keagamaan, dan berbagai tradisi turun-temurun sering dilakukan di tepian sungai.
Salah satu tradisi yang menarik adalah "Balian," sebuah ritual penyembuhan tradisional yang masih sering dilakukan oleh masyarakat Dayak.
Sungai Barito juga menjadi inspirasi bagi banyak cerita rakyat dan legenda yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal.
7. Tantangan Lingkungan dan Konservasi
Meskipun memiliki banyak keunikan dan potensi, Sungai Barito juga menghadapi berbagai tantangan lingkungan.
Aktivitas penambangan, penebangan hutan, dan pembangunan yang tidak berkelanjutan telah menyebabkan degradasi lingkungan yang signifikan.
Polusi air dari limbah industri dan rumah tangga menjadi masalah serius yang mengancam kelestarian ekosistem sungai.
Untuk mengatasi masalah ini, berbagai upaya konservasi dan pengelolaan berkelanjutan sedang dilakukan oleh pemerintah, organisasi lingkungan, dan masyarakat setempat.
Sungai Barito adalah salah satu sungai terpanjang dan terpenting di Indonesia.
Dengan panjang sekitar 900 kilometer, sungai ini memiliki peran vital dalam kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat Kalimantan.
Keanekaragaman hayati yang melimpah, nilai sejarah dan budaya yang kaya, serta keindahan alam yang menakjubkan menjadikan Sungai Barito sebagai salah satu kekayaan alam Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan.
Namun, tantangan lingkungan yang dihadapi memerlukan perhatian dan tindakan nyata dari semua pihak.