Menelisik Warna Darah Menstruasi: Apakah Ini Normal atau Pertanda Bahaya?

Senin 02 Sep 2024 - 14:23 WIB
Reporter : Apriyanti
Editor : Apriyanti

Usia dapat mempengaruhi warna darah menstruasi.

Misalnya, remaja yang baru mulai menstruasi mungkin mengalami warna darah yang lebih terang dan siklus yang tidak teratur.

Pada wanita yang mendekati menopause, warna darah bisa berubah menjadi coklat atau merah gelap, menandakan aliran darah yang lebih lambat atau perubahan hormon.

b. Ketidakseimbangan Hormon

Hormon estrogen dan progesteron mempengaruhi siklus menstruasi dan warna darah.

Ketidakseimbangan hormon, seperti yang terjadi selama pubertas, kehamilan, atau menopause, bisa mengubah warna darah menstruasi.

c. Kondisi Kesehatan Tertentu

Kondisi kesehatan seperti fibroid rahim, endometriosis, atau infeksi dapat mempengaruhi warna dan tekstur darah menstruasi.

Penyakit ini dapat menyebabkan menstruasi menjadi lebih berat, lebih menyakitkan, atau memiliki warna darah yang berbeda dari biasanya.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Warna darah menstruasi yang berubah-ubah tidak selalu menjadi penyebab kekhawatiran, tetapi ada beberapa tanda yang memerlukan perhatian medis segera:

Warna darah tidak normal: Jika darah menstruasi berwarna oranye, abu-abu, atau hitam disertai dengan gejala lain.

Perubahan tiba-tiba dalam siklus menstruasi: Perubahan signifikan dalam panjang siklus, volume darah, atau gejala menstruasi lainnya.

Nyeri menstruasi yang parah: Nyeri yang tidak biasa atau lebih parah dari biasanya, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti demam atau kelelahan.

Gejala infeksi: Gejala seperti bau tidak sedap, gatal, atau iritasi pada vagina.

Mengenali warna darah menstruasi dan apa yang mungkin ditandainya adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan reproduksi. 

Kategori :