Dalam penjelasannya, Elen Setiadi menyebutkan bahwa saat ini di Kabupaten Muara Enim terpantau sebanyak 29 titik hotspot atau titik api.
Dari jumlah tersebut, 7 titik berada di lahan gambut dan 22 titik di lahan mineral. Titik-titik ini tersebar di enam kecamatan, yaitu Sungai Rotan, Gelumbang, Lawang Kidul, Gunung Megang, Muara Belida, dan Kecamatan Rambang.
“Yang masih terbakar saat ini ada di Desa Sukamaju, Kecamatan Sungai Rotan. Kebakaran di sana telah berlangsung selama enam hari, dan saat ini upaya pemadaman terus dilakukan baik melalui jalur darat maupun udara, yang difokuskan di Desa Sukamaju, Kecamatan Sungai Rotan,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Elen Setiadi juga memberikan apresiasi kepada berbagai elemen masyarakat yang telah bekerja sama menjaga Sumsel bebas dari asap yang ditimbulkan oleh pembakaran lahan.
Kerja sama ini sangat penting dalam menjaga kualitas udara dan kesehatan masyarakat, terutama di saat musim kemarau yang rentan terhadap kebakaran lahan.
Elen menekankan bahwa masyarakat memiliki peran yang sangat besar dalam mencegah terjadinya Karhutla.
Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak untuk terus berperan aktif dalam menjaga lingkungan.
Terutama dengan tidak membuka lahan dengan cara membakar. Ia juga mendorong masyarakat untuk melaporkan jika melihat adanya aktivitas pembakaran lahan, agar segera bisa ditangani sebelum meluas.
“Kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh elemen terkait adalah kunci dalam mencegah dan menanggulangi Karhutla. Mari kita jaga bersama-sama lingkungan kita, demi kesehatan dan kesejahteraan kita semua,” tutup Elen Setiadi.
Dengan peringatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan menghindari tindakan yang dapat merusak alam semakin meningkat.
Selain itu, langkah-langkah pencegahan yang telah dilakukan diharapkan dapat terus berjalan efektif untuk mencegah bencana kebakaran hutan dan lahan yang lebih besar.