KORANHARIANBANYUASIN - Tradisi masak gulai umbut kelapa di kalangan Orang Melayu Banyuasin (OMB) memiliki nilai kearifan lokal yang tinggi.
Gulai umbut kelapa merupakan hidangan yang menjadi ciri khas dalam acara sambetan atau gotong-royong masak-masak untuk mempersiapkan hidangan hajatan pernikahan.
Menurut Pemerhati Budaya Banyuasin, Iwan P Ratu Bangsawan, gulai umbut kelapa terbuat dari bahan dasar umbut kelapa yang berasal dari dalam bagian atas batang pohon kelapa.
Umbut kelapa yang diolah dengan bumbu-bumbu khas Indonesia dan rempah-rempah menjadi hidangan yang lezat dan bergizi.
BACA JUGA:Masyarakat Sumsel Diminta Tak Membuka Lahan dengan Cara Dibakar
Tradisi masak gulai umbut kelapa merupakan bentuk kerjasama yang erat antara keluarga dan tetangga dalam rangka mempersiapkan acara hajatan.
Gulai umbut kelapa adalah hidangan yang kaya akan nutrisi, mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan.
Hal ini menjadikan gulai umbut kelapa sebagai makanan yang populer di kalangan Orang Melayu Banyuasin.
Selain itu, rasa yang enak dan aromanya yang sedap juga membuat gulai umbut kelapa menjadi hidangan yang disukai oleh banyak orang.
BACA JUGA:Tingkatkan Kewaspadaan, Sekda Muba Imbau Perusahaan Untuk lebih Proaktif Lagi Jaga Konsesinya
Tradisi masak gulai umbut kelapa di OMB tidak hanya menjadi acara yang menyenangkan, tetapi juga menjadi momen untuk saling berbagi dan mempererat tali persaudaraan.
Momen seperti ini dapat memperkuat hubungan sosial dan kebersamaan di antara masyarakat.
Namun, pada saat ini, tradisi masak gulai umbut kelapa mulai ditinggalkan dan diganti dengan hidangan pindang tulang.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan pola hidup dan perkembangan teknologi yang membuat orang lebih memilih hidangan praktis.