KORANHARIANBANYUASIN.ID - Mengemban amanah sebagai Bupati Banyuasin periode 2018-2023, Askolani memiliki tugas berat yang harus diselesaikannya.
Salah satunya adalah, menurunkan angka kemiskinan.
Dan ini menjadi prioritas kepemimpinannya dalam 5 tahun belakang.
BACA JUGA:Askolani Berikan Bantuan Kebakaran di Mega Asri: Sabar Menerima Cobaan
BACA JUGA:Krisis Air Bersih Melanda Sejumlah Desa di Banyuasin, Warga Kesulitan Mengakses Air Bersih
Dan memang tak mudah, terlebih pandemi Covid-19 yang mengguncang serta melumpuhkan ekonomi dunia, termasuk di Kabupaten Banyuasin.
Dan berkat komitmennya, Kabupaten Banyuasin berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi satu digit.
Askolani mengungkapkan bahwa dampak pandemi sangat terasa di masyarakat Banyuasin.
BACA JUGA:Pengurus Sumur Minyak Ilegal Terbakar Dibekuk!
BACA JUGA:Kecelakaan Maut di Jalintim Banyuasin, Korban Terlidas Roda, Ini Identitasnya!
Terutama karena sebagian besarbAPBD terpaksa dialokasikan untuk upaya pencegahan penyebaran virus.
"Porak poranda sekali, COVID-19 sangat berdampak ke kehidupan masyarakat Banyuasin, sangat-sangat kita rasakan sekali," ujar Askolani, Minggu 8 September 2024.
Dalam perbincangan dengan awak media di kediamannya, Askolani, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan, menjelaskan bahwa pemerintahannya sangat terdampak oleh refocusing anggaran.
BACA JUGA:Bupati Banyuasin Beri Solusi Langsung, Tekan Inflasi dengan Pasar Murah dan Gerakan Tanam