KORANHARIANBANYUASIN.ID - Sudah lebih dari satu bulan terakhir, warga Kota Prabumulih, termasuk di Kelurahan Karang Raja, Kecamatan Prabumulih Timur, mulai merasakan dampak signifikan dari musim kemarau yang berkepanjangan.
Fenomena kekeringan yang terjadi setiap tahun ini membuat banyak warga kesulitan mendapatkan air bersih, terutama mereka yang bergantung pada sumur sebagai sumber utama air untuk keperluan rumah tangga sehari-hari.
Warga yang berada di wilayah Kelurahan Karang Raja, salah satu daerah terdampak, kini harus mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka. Beberapa warga bahkan terpaksa mengantre di kantor Lurah Karang Raja untuk mendapatkan air bersih dari sumur bor yang tersedia di sana.
Namun, bagi sebagian warga lainnya yang tidak bisa mengakses sumur bor tersebut, mereka terpaksa harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli air isi ulang yang harganya tidak murah.
"Musim kemarau ini, kami benar-benar kesulitan mendapatkan air bersih. Terpaksa kami antre di kantor lurah untuk mengambil air dari sumur bor yang ada di sana. Kalau beli air isi ulang, harganya lumayan mahal," keluh Een, salah satu warga setempat yang kerap mengantre di kantor lurah demi mendapatkan air bersih.
Menurut Een, setiap tahun saat musim kemarau tiba, warga di daerahnya selalu mengandalkan sumur bor di kantor lurah sebagai penyelamat. "Setiap musim kemarau, pasti kami ambil air dari sini. Antre memang, tapi lebih baik daripada harus beli air yang mahal," ungkapnya.
BACA JUGA:Tiga Anak Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Tak Dapat Dipidana, Ternyata Inilah Alasannya!
Sementara, Hendra, warga Kelurahan Karang Raja lainnya, juga merasakan manfaat besar dari keberadaan sumur bor yang ada di kantor lurah. Menurutnya, meskipun harus mengantre, keberadaan sumur bor ini sangat membantu warga dalam mendapatkan pasokan air bersih selama musim kemarau.
"Terbantu nian kami dengan sumur bor ini. Meskipun antre, pasti kebagian air bersih," ujarnya dengan nada lega.
Namun, di balik rasa syukur tersebut, Hendra juga menyampaikan harapannya agar pemerintah bisa memperluas akses air bersih dengan menambah jumlah sumur bor di setiap kelurahan dan desa.
BACA JUGA:Hari Terakhir Rekrutmen CPNS di Pemkab OI, Tercatat Sebanyak 2336 Telah Mendaftar
"Kalau bisa, pemerintah memperbanyak bantuan sumur bor. Minimal ada dua atau tiga sumur bor di setiap kelurahan dan desa. Jadi, kalau musim kemarau tiba, kami tidak harus antre panjang hanya untuk mendapatkan air bersih," harapnya.
Sementara, Lurah Kelurahan Karang Raja, Leliana Santika SPt MSi, menyadari sepenuhnya kondisi yang dialami warganya. Ia mengakui bahwa sebagian warga di Kelurahan Karang Raja telah mulai merasakan dampak dari kemarau yang membuat sumber air bersih kian sulit didapat.
Leliana menjelaskan bahwa warga yang tinggal di sekitar kantor kelurahan diperbolehkan mengambil air dari sumur bor yang terletak di area tersebut. "Warga bisa ambil air di sini, biasanya mereka mulai antre dari jam 4 sore," ujarnya.