Oleh karena itu, penting untuk selalu mencatat tanggal pertama kali membuka obat tetes mata dan memastikan tidak menggunakannya setelah melewati batas waktu tersebut.
2. Inhaler
Inhaler, baik inhaler dosis terukur (MDI) maupun inhaler serbuk kering (DPI), juga memiliki batas beyond use date setelah kemasannya dibuka.
Pada umumnya, inhaler dapat digunakan untuk jangka waktu tertentu setelah botol atau perangkat inhalernya dibuka, meskipun sisa jumlah dosis yang tersisa di dalamnya masih banyak.
Inhaler biasanya memiliki masa pakai antara 1 hingga 6 bulan setelah segel pelindungnya terbuka.
Selain risiko kontaminasi, efektivitas obat dalam inhaler juga bisa menurun seiring waktu setelah kemasan dibuka, terutama jika inhaler tidak disimpan dengan benar sesuai petunjuk penyimpanan.
3. Insulin
Insulin, yang digunakan oleh penderita diabetes untuk mengontrol kadar gula darah, memiliki masa simpan terbatas setelah botol atau pena insulin dibuka.
Sebelum dibuka, insulin biasanya memiliki expired date yang panjang dan dapat disimpan dalam kulkas.
Namun, setelah dibuka, insulin biasanya memiliki BUD sekitar 28 hari jika disimpan pada suhu ruangan.
Setelah melewati batas waktu tersebut, efektivitas insulin dapat berkurang, sehingga tidak lagi memberikan kontrol gula darah yang optimal.
Pengguna insulin harus mencatat tanggal pembukaan botol atau pena insulin dan pastikan tidak menggunakannya setelah melewati batas waktu yang telah direkomendasikan.
4. Antibiotik Cair (Suspensi)
Antibiotik cair, terutama yang dalam bentuk suspensi, juga memiliki BUD yang berbeda setelah obat dicampur atau dilarutkan oleh apoteker.
Banyak antibiotik cair harus disimpan di dalam kulkas dan hanya memiliki masa penggunaan antara 7 hingga 14 hari setelah dicampur.
Setelah melewati batas waktu ini, efektivitas obat dapat menurun dan penggunaannya mungkin tidak lagi memberikan manfaat terapeutik yang diharapkan.