Kandungan lactucarium pada selada dapat meningkat saat tanaman berada dalam kondisi tertentu, seperti perubahan suhu dan stres lingkungan, yang kemudian memperkuat rasa pahit pada daun.
2. Pengaruh Stres Tanaman
Seperti manusia, tanaman juga bisa mengalami stres akibat perubahan lingkungan, dan ini memengaruhi kualitas rasa dari daun selada.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stres pada tanaman selada, yang berujung pada peningkatan rasa pahit, antara lain:
Suhu yang terlalu tinggi: Selada adalah tanaman musim dingin yang tumbuh optimal pada suhu rendah, antara 15-20°C.
Saat tanaman terkena suhu yang terlalu panas, terutama di atas 25°C, tanaman akan mengalami stres.
Proses yang dikenal sebagai bolting (pematangan cepat dan pembentukan biji) terjadi, yang menyebabkan daun selada menjadi lebih pahit.
Kurangnya air: Selada yang kekurangan air juga cenderung menghasilkan daun yang pahit.
Ketika tanaman tidak mendapatkan cukup air, konsentrasi lactucarium akan meningkat, membuat rasa pahit lebih kuat.
Terlalu banyak sinar matahari: Paparan sinar matahari yang berlebihan.
Terutama saat cuaca sangat panas, dapat memicu tanaman selada untuk beradaptasi dengan memproduksi lebih banyak senyawa pahit sebagai upaya melindungi diri.
3. Usia Tanaman Selada
Selada yang terlalu matang juga cenderung lebih pahit.
Seiring bertambahnya usia tanaman, selada akan mulai memasuki fase bolting, di mana daun mulai menua dan tangkai bunga terbentuk.
Pada saat ini, tanaman memfokuskan energinya untuk menghasilkan biji, dan daun yang dihasilkan cenderung lebih keras dan memiliki rasa pahit yang kuat.
Oleh karena itu, penting untuk memanen selada pada saat yang tepat, yaitu sebelum fase bolting dimulai.