Ramaikan Senkul, Disnaker Bakal Gandeng Berbagai Organisasi dan Hadirkan Live Music

Rabu 09 Oct 2024 - 17:09 WIB
Reporter : Rooney
Editor : Rooney

KORANHARIANBANYUASIN.ID - Sentra Kuliner (Senkul) yang berlokasi di halaman Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Prabumulih tepatnya Jalan Jendral Sudirman Kelurahan Gunung Ibul Barat, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, tampak sepi dari aktivitas perdagangan dalam beberapa tahun terakhir. 

Tempat yang sempat menjadi pusat keramaian dan lokasi favorit bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menjajakan dagangannya kini hanya diisi oleh segelintir pedagang. Kondisi ini telah berlangsung hampir tiga tahun, dengan banyak kios yang kini kosong, tidak lagi dihuni atau dijalankan oleh para pelaku usaha.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Prabumulih, H Sanjay Yunus SH MH, ketika dikonfirmasi, mengakui situasi ini. Ia menyebut salah satu penyebab utama Senkul menjadi sepi adalah karena kurangnya konsistensi dari para pedagang. 

BACA JUGA:Berhasil Melobi Kementerian dan Provinsi, Pj Wako Prabumulih Apresiasi Dinas Perikanan

"Siapapun boleh berjualan di Senkul, namun harus konsisten. Mau ada pembeli atau tidak, mereka harus tetap buka," ujar Sanjay seraya menambahkan, banyak pedagang yang tidak membuka kios mereka secara rutin sehingga membuat pengunjung semakin enggan untuk datang. Situasi ini, menurut Sanjay, telah berlangsung hampir tiga tahun dan menyebabkan menurunnya jumlah pengunjung secara signifikan.

Meskipun kondisi saat ini terbilang tidak ideal, Disnaker Prabumulih tidak tinggal diam. Sanjay menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk menghidupkan kembali aktivitas di Senkul. 

Salah satu strategi yang direncanakan adalah menggandeng pihak luar, seperti organisasi pengusaha, untuk turut serta dalam menghidupkan suasana di Senkul. “Kami sedang berupaya menggandeng berbagai pihak, termasuk organisasi pengusaha, untuk berpartisipasi meramaikan Senkul,” ungkapnya.

BACA JUGA:Iptu Dedi Kurniawan Jabat Kapolsek Sungai Keruh

Dua organisasi pengusaha yang disebutkan oleh Sanjay adalah Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dan Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI). Kedua organisasi ini telah menyatakan kesediaannya untuk ikut menjajakan barang dagangan di Senkul sebagai bagian dari upaya menghidupkan perekonomian rumah tangga di Prabumulih. 

Sanjay berharap keterlibatan organisasi ini dapat memberi dampak positif bagi kegiatan di Senkul serta memberikan inspirasi bagi pedagang lainnya untuk tetap konsisten dalam menjajakan dagangan mereka. “Kita berharap nanti ada yang mengisi Senkul, namun mereka harus konsisten. Mau ramai atau sepi pembeli, mereka harus tetap buka,” tegas Sanjay.

Selain menggandeng organisasi pengusaha, Disnaker juga memiliki rencana untuk menjadikan halaman kantor Disnaker sebagai tempat nongkrong yang lebih menarik, terutama di malam minggu. 

Salah satu ide yang tengah digodok adalah penyediaan hiburan live music yang diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat Prabumulih, terutama kalangan anak muda, untuk berkunjung ke Senkul. Dengan demikian, Senkul tidak hanya menjadi tempat untuk berbelanja, tetapi juga sebagai lokasi bersantai yang menyenangkan.

Meski Disnaker telah menyediakan berbagai fasilitas di Senkul, salah satu tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memastikan para pedagang tetap bertahan dalam kondisi yang kadang tidak menguntungkan. 

Sanjay menyadari hal ini, dan oleh karena itu, ia berpesan kepada para pedagang agar tetap membuka kios mereka meski pembeli tidak selalu ramai. “Kami ingin pedagang di sini tidak hanya buka saat ramai saja. Mereka harus tetap buka, walaupun mungkin pembeli sepi. Konsistensi itu penting agar pengunjung bisa yakin bahwa Senkul selalu buka,” ujarnya.

Disnaker sendiri sudah memfasilitasi para pedagang dengan berbagai kemudahan. Salah satu fasilitas yang diberikan adalah penghapusan biaya sewa bulanan bagi para pedagang. Pedagang hanya perlu menanggung biaya operasional yang timbul, seperti pembayaran listrik dan biaya kebersihan rutin setiap bulannya. Dengan beban biaya yang relatif ringan ini, Sanjay berharap para pelaku UMKM dapat lebih termotivasi untuk terus membuka usahanya di Senkul.

Tags :
Kategori :

Terkait