4. Diabetes
Diabetes yang tidak terkontrol juga bisa menyebabkan perubahan warna pada kuku, termasuk membuatnya tampak pucat.
Diabetes memengaruhi sirkulasi darah dan kesehatan pembuluh darah kecil, termasuk di jari tangan.
Hal ini dapat menyebabkan kuku berubah warna dan menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Orang dengan diabetes yang tidak terkontrol juga berisiko lebih tinggi mengalami masalah pada kulit dan kuku, seperti infeksi jamur.
Penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil untuk mencegah komplikasi ini.
5. Malnutrisi
Kuku pucat juga bisa menjadi tanda malnutrisi atau kekurangan gizi.
Kekurangan vitamin dan mineral, terutama vitamin B12, zat besi, dan protein, dapat membuat kuku kehilangan warna alaminya dan menjadi lebih rapuh.
Pola makan yang buruk atau gangguan penyerapan nutrisi seperti pada penyakit celiac atau sindrom malabsorpsi bisa memicu kondisi ini.
Untuk mengatasinya, perbaiki pola makan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan suplemen yang dianjurkan oleh dokter.
Kapan Harus Khawatir?
Kuku pucat yang berlangsung lama dan disertai gejala lain seperti kelelahan, kulit pucat, atau kesulitan bernapas harus segera dievaluasi oleh tenaga medis.
Kondisi ini bisa menjadi tanda penyakit yang lebih serius yang memerlukan penanganan segera.
Meski dalam beberapa kasus kuku pucat hanya disebabkan oleh kurangnya nutrisi, Anda tidak boleh mengabaikan perubahan ini karena bisa jadi itu adalah sinyal awal dari masalah kesehatan yang lebih besar.
Kuku yang pucat bisa menjadi lebih dari sekadar masalah estetika.