Kolesterol tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.
Makanan yang kaya serat, seperti singkong, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Serat dalam singkong berfungsi menyerap kolesterol berlebih di dalam saluran pencernaan sebelum diserap oleh tubuh.
Dengan mengonsumsi makanan yang tinggi serat seperti singkong, kadar kolesterol dalam darah bisa dikendalikan dengan lebih baik.
Selain itu, singkong mengandung senyawa bernama saponin. Saponin memiliki kemampuan untuk mengikat kolesterol dalam usus, sehingga mencegah penyerapan kolesterol ke dalam darah.
Ini berarti konsumsi singkong secara teratur bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh, sekaligus menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Namun, penting untuk memperhatikan cara pengolahan singkong. Singkong yang digoreng, seperti keripik singkong, dapat meningkatkan asupan lemak jenuh, yang justru berpotensi menaikkan kadar kolesterol.
Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi singkong dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang agar manfaat kesehatannya tetap optimal.
Singkong untuk Mengelola Diabetes
Diabetes, terutama diabetes tipe 2, adalah kondisi di mana tubuh tidak bisa mengontrol kadar gula darah dengan baik.
Mengelola asupan karbohidrat adalah salah satu strategi penting bagi penderita diabetes.
Meskipun singkong merupakan sumber karbohidrat, singkong memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan beberapa sumber karbohidrat lainnya, seperti nasi putih atau roti.
Indeks glikemik (IG) mengukur seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah.
Makanan dengan indeks glikemik rendah, seperti singkong, cenderung lebih lambat dicerna dan diserap, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis.
Hal ini penting bagi penderita diabetes karena membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil setelah makan.
Selain itu, kandungan serat dalam singkong juga berperan dalam mengontrol gula darah.