"Saya ambil studi di luar karena merasa sistem di Indonesia belum mendukung untuk atlet profesional,"tambahnya.
"Poin ketiga, yakni perebutan Olimpiade. Banyak hal yang harus disiapkan dan tidak selesai begitu saja," katanya.
"Saya rasa untuk ke sana, saya tidak punya kapabilitas atlet di Olimpiades berdasarkann progres dan statistik. Mengingat Indonesia punya historis yang besar di ajang tersebut," bebernya.
Dikatakan Pram, jika keputusan untuk mundur dari Pelatnas PBSI dan Klub PB Djarum sudah sejak awal 2023 terlintas dipikirannya.
Dan sudah juga dibicarakan dengan pelatih. Barulah, setelah membulatkan tekad dan menyelesaikan sejumlah kewajiban dan juga kontrak, barulah dirinya saat ini buka suara.
"Untuk Yeremia, sukses terus untuk karier ke depannya. Maaf jika keputusan ini merugikan buat Yeremia dan dinilai kurang baik," katanya.
"Saya ucapkana terima kasih untuk semua memori saat juara bareng maupun dalam kondisi sulit. Maaf jika selama berpasangan ada salah," tutupnya.***