Saat seseorang makan, tubuh menghasilkan insulin untuk memproses gula dari makanan menjadi energi.
Selama puasa, kadar insulin turun, dan tubuh mulai membakar lemak yang tersimpan.
Pola Waktu dalam Intermittent Fasting
Terdapat beberapa pola waktu dalam intermittent fasting, di antaranya:
Pola 16/8: Pola ini melibatkan puasa selama 16 jam dan waktu makan selama 8 jam.
Misalnya, seseorang bisa makan antara pukul 12.00 siang hingga 8.00 malam, dan puasa di luar waktu tersebut.
Pola 5:2: Dalam pola ini, seseorang makan seperti biasa selama lima hari dalam seminggu dan membatasi asupan kalori hingga 500–600 kalori pada dua hari lainnya.
Pola Eat-Stop-Eat: Ini melibatkan puasa penuh selama 24 jam sekali atau dua kali seminggu.
Misalnya, tidak makan dari makan malam hari ini hingga makan malam keesokan harinya.
Pola 20/4: Dalam pola ini, seseorang berpuasa selama 20 jam dan hanya makan dalam jangka waktu 4 jam.
Biasanya, pola ini disarankan bagi mereka yang sudah terbiasa dengan puasa yang lebih lama.
Manfaat Intermittent Fasting untuk Menurunkan Berat Badan
Pembakaran Lemak yang Lebih Efektif: Saat berpuasa, tubuh mulai menggunakan cadangan lemak sebagai energi.
Ini memungkinkan pembakaran lemak yang lebih cepat dibandingkan ketika tubuh terus menerima asupan kalori.
Kontrol Gula Darah: Intermittent fasting membantu menjaga kadar gula darah agar tetap stabil, terutama bagi mereka yang memiliki risiko diabetes tipe 2.
Dengan mengurangi asupan kalori dan makanan yang tinggi gula, tubuh dapat lebih mudah mengontrol kadar gula darah.