KORANHARIANBANYUASIN.ID - Sampai saat ini, walaupun dalam kondisi hujan, api dari kebakaran lahan yang terjadi di wilayah Pangkalan Lampam dan Tulung Selapan, Kabupaten OKI masih menyisahkan asap.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKI, Nova Triyussanto saat dikonfirmasi, Senin, 19 November 2024.
Menurutnya, untuk mengatasi bencana tersebut, mereka selalu berkoordinasi dengan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
"Dalam hal ini Sumsel Peduli Api yang dimintakan Water Bombing (WB) menggunakan helikopter. Wilayah-wilayah itu sulit untuk jangkauan wilayah darat," ujarnya.
Ia menambahkan, kendaraan roda dua juga agak susah untuk menjangkau, sehingga dengan bantuan WB sangat membantu dalam penanggulangan permasalahan asap dan api.
"Namun, memang dalam hal penuntasan bencana asap seperti yang kita ketahui, jika gambut mengalami pembakaran, maka akan sangat sulit bahkan tidak bisa cepat melakukan pemadamannya," tuturnya.
Dikatakannya lagi, hal itu membuat pemadaman yang ada di Pangkalan Lampam tidak terasa sudah hampir 4 hari. Dimana biasanya, rentang waktu yang dibutuhkan untuk pemadaman sekitar 4 sampai 7 hari.
"Di Pangkalan Lampam yang terbakar lahan kepemilikan masyarakat, begitu juga di Tulung Selapan. Tanamannya untuk saat ini belum ada, masih tanah kosong dan lahan gambut," imbuhnya.
Masih kata dia, lahan yang menyisahkan asap di Tulung Selapan sekitar 20 hektar, sedangkan di Pangkalan Lampam bisa mencapai 40 hektar.
"Tapi itu masih hitungan kasar. Untuk sementara ini kita belum menyimpulkan hasil akhir berapa total yang terbakar dalam kurun waktu dari bulan Juli sampai bulan November," tutupnya.