Akibatnya, kulit wajah bisa terasa kering, terkelupas, atau bahkan iritasi.
Jika kulit wajah sudah kering dan iritasi, produksi minyak berlebih akan terjadi sebagai upaya kulit untuk mengimbangi kekeringan tersebut.
Hal ini justru bisa menyebabkan masalah baru seperti timbulnya jerawat atau komedo.
2. Gangguan Keseimbangan pH Kulit Wajah
Kulit wajah memiliki pH yang lebih rendah daripada kulit tubuh. Secara alami, kulit wajah cenderung sedikit asam, sekitar pH 4,5 hingga 5,5.
Namun, sabun mandi biasanya memiliki pH yang lebih tinggi, bahkan bisa mencapai pH 7 atau lebih.
Penggunaan sabun dengan pH yang tidak sesuai dengan pH alami kulit wajah dapat mengganggu keseimbangan pH ini, merusak lapisan pelindung kulit, dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi atau bakteri.
Ketika keseimbangan pH kulit wajah terganggu, kulit akan lebih mudah mengalami peradangan, kemerahan, atau bahkan infeksi ringan.
Penggunaan sabun wajah yang diformulasikan khusus untuk menjaga pH kulit wajah akan lebih aman dan efektif.
3. Meningkatkan Risiko Jerawat dan Komedo
Sabun mandi yang keras dapat memicu produksi minyak berlebih pada kulit wajah.
Ketika kulit wajah menghasilkan lebih banyak minyak, pori-pori bisa tersumbat oleh kotoran dan minyak tersebut, yang pada akhirnya menyebabkan timbulnya jerawat dan komedo.
Jika kulit wajah Anda cenderung berminyak atau rentan terhadap jerawat, kebiasaan menggunakan sabun mandi justru bisa memperburuk kondisi ini.
Sabun wajah yang diformulasikan khusus untuk jenis kulit tertentu, seperti kulit berjerawat atau berminyak, lebih mampu mengontrol kadar minyak tanpa membuat kulit terlalu kering.
Ini akan membantu mencegah jerawat dan komedo tanpa menyebabkan iritasi.
4. Penggunaan Sabun Mandi Bisa Memicu Alergi