Lonjakan gula darah yang dihasilkan dari konsumsi nasi hangat dapat membebani kinerja insulin, hormon yang bertugas mengatur gula darah.
Pada penderita diabetes, fungsi insulin sudah terganggu, sehingga konsumsi nasi hangat hanya akan memperburuk kondisi ini.
Pati Resisten pada Nasi Dingin
Berbeda dengan nasi hangat, nasi yang telah didinginkan memiliki kandungan pati resisten lebih tinggi.
Pati resisten adalah jenis karbohidrat yang tidak mudah dicerna tubuh dan memiliki indeks glikemik lebih rendah.
Proses pendinginan nasi setelah dimasak mengubah struktur pati menjadi lebih kompleks, sehingga tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk mencernanya.
Nasi dingin atau nasi yang telah disimpan dalam lemari pendingin selama beberapa jam sebelum dikonsumsi dapat membantu mengontrol kadar gula darah.
Hal ini membuat nasi dingin menjadi alternatif yang lebih baik bagi penderita diabetes.
Risiko Lain Konsumsi Nasi Hangat Berlebihan
Selain lonjakan gula darah, konsumsi nasi hangat dalam jumlah besar dapat memicu resistensi insulin pada tubuh dalam jangka panjang.
Resistensi insulin adalah kondisi di mana tubuh tidak merespons insulin dengan baik, sehingga kadar gula darah sulit dikendalikan.
Ini merupakan salah satu penyebab utama diabetes tipe 2.
Nasi hangat juga cenderung lebih mudah dimakan dalam porsi besar karena teksturnya yang lembut dan aromanya yang menggugah selera.
Hal ini dapat menyebabkan asupan kalori berlebih yang tidak dibutuhkan oleh penderita diabetes.
Alternatif yang Lebih Sehat
1. Pilih Nasi Merah atau Nasi Hitam