KORANHARIANBANYUASIN.ID — Memasuki awal tahun 2025, musim penghujan yang datang membawa dampak meningkatnya penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banyuasin. Warga Dusun Mangus, Pangkalan Balai, menjadi korban terbaru yang meninggal akibat penyakit ini.
Selain itu, sejumlah warga dari Talang Bayas, Rantau Bayur, dan Kecamatan Sembawa juga dilaporkan terjangkit DBD, memicu kepanikan di kalangan masyarakat.
Dalam menanggapi hal ini, Penjabat Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan proaktif menjaga kebersihan lingkungan.
BACA JUGA:Bahas Program Sekolah Kedepan, SMAN 1 Rantau Bayur Gelar Rapat Awal Tahun
Ia menegaskan bahwa peningkatan kasus DBD disebabkan oleh lingkungan yang kurang bersih dan penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang berkembang pesat saat musim hujan.
Camat Sembawa, Drs. Erman Taufik, juga memberikan himbauan serupa, menyarankan agar masyarakat menjaga kebersihan dengan rutin melakukan gerakan 3M Plus: Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan barang bekas. Langkah ini diharapkan dapat memutus siklus hidup nyamuk dan mencegah penyebaran virus.
Namun, dengan terus meningkatnya jumlah korban, warga mulai mendesak Dinas Kesehatan untuk segera melakukan fogging (pengasapan) di area yang terdampak. Mereka berharap langkah ini bisa lebih efektif dalam membasmi nyamuk penyebar penyakit DBD.
BACA JUGA:Anggota Komisi II DPRD Banyuasin Terima Aksi Demo Kontraktor, Begini Janjinya!
Pj. Bupati Muhammad Farid juga menambahkan bahwa selain 3M Plus, ada upaya tambahan yang perlu dilakukan, seperti memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan obat anti-nyamuk, dan memasang kawat kasa pada jendela. Pemerintah berharap masyarakat dapat bekerja sama untuk mencegah penyebaran wabah DBD yang kerap digolongkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) setiap tahunnya.
Dengan meningkatnya curah hujan, penyebaran DBD diprediksi akan terus bertambah. Oleh karena itu, selain fogging, penting bagi masyarakat untuk turut serta dalam upaya pencegahan melalui kebersihan lingkungan.