KORANHARIANBANYUASIN.ID – Penjabat Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, mengumumkan kabar membanggakan bahwa Kabupaten Banyuasin berhasil naik peringkat sebagai penghasil beras terbesar di Indonesia, dari posisi keempat ke posisi ketiga.
Pencapaian ini terungkap dalam kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, saat menghadiri panen raya di Desa Sri Meranti, Kecamatan Tanjung Lago, belum lama ini.
Hal tersebut disampaikan Muhammad Farid dalam sambutannya pada Apel Bersama memperingati Hari Desa Nasional tahun 2025 tingkat Kabupaten Banyuasin. Acara ini dilaksanakan di halaman Kantor Desa Tanjung Agung, Rabu (15/1/2025), dengan dihadiri jajaran perangkat desa se-Kabupaten Banyuasin.
BACA JUGA:Masa Panen Dimulai, Zulkifli Hasan Tegaskan Harga Gabah Petani Harus Rp6.500 per Kilogram
Peringatan Hari Desa Nasional ini merujuk pada Keputusan Presiden RI Nomor 23 Tahun 2024 yang menetapkan 15 Januari sebagai Hari Desa Nasional. Dalam pidatonya, Bupati Farid menekankan pentingnya peran desa sebagai motor penggerak pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian kebudayaan lokal.
“Peringatan Hari Desa Nasional menjadi momentum untuk memperkuat peran desa sebagai subjek pembangunan. Desa harus menjadi pusat pertumbuhan, pemberdayaan masyarakat, dan kebudayaan, sekaligus tempat mempublikasikan kemajuan yang telah dicapai,” ujar Farid.
Tema Hari Desa Nasional tahun ini, yaitu “Ketahanan Pangan Nasional Dimulai dari Desa Swasembada Pangan,” menjadi dasar pemerintah dalam mencanangkan Gerakan Menanam Tanaman Pangan di Desa atau yang dikenal sebagai “Gema Tandan Desa.”
BACA JUGA:Realisasi PAD Banyuasin Terus Meningkat
Melalui gerakan ini, setiap desa didorong untuk menanam tanaman lokal bernilai gizi tinggi, seperti cabai, jagung, singkong, dan palawija. Hal ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan berbasis potensi desa. Farid mengimbau agar setiap desa mendokumentasikan dan mempublikasikan kegiatan tersebut melalui media sosial resmi desa masing-masing.
“Gerakan ini harus diimplementasikan dengan menanam bibit tanaman di sekitar kantor desa. Publikasi di media sosial penting untuk menunjukkan keseriusan kita dalam mendukung program ketahanan pangan,” imbuhnya.
Selain itu, Farid terus mendorong petani untuk memanfaatkan lahan kosong dengan menanam padi, jagung, dan tanaman lainnya. Sebagai bentuk teladan, ia menanam benih jagung di Green House Desa Tanjung Agung pada hari yang sama.
BACA JUGA:Apa Itu Retinol? Kenali Fungsinya untuk Perawatan Kulitmu
Bupati Farid juga menyampaikan optimismenya terkait data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai peringkat Banyuasin sebagai penghasil beras terbesar di Indonesia. “Kabar baiknya, kita sudah naik ke peringkat ketiga. Semoga ini menjadi motivasi bagi kita untuk terus mengembangkan spirit bahwa pembangunan nasional dimulai dari desa,” pungkasnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Kabupaten Banyuasin diharapkan tidak hanya mempertahankan prestasi ini, tetapi juga terus menjadi contoh dalam pengelolaan tata pemerintahan dan pemberdayaan desa yang berkelanjutan.