2. Waktu Terbaik dalam Siklus Menstruasi
Agar hasil pap smear lebih akurat, pemeriksaan sebaiknya dilakukan:
Di luar periode menstruasi: Hasil pap smear lebih optimal jika dilakukan saat Anda tidak sedang menstruasi.
Darah menstruasi dapat mengganggu pengambilan sampel sel pada serviks, sehingga menyulitkan interpretasi hasil.
Hari ke-10 hingga ke-20 dalam siklus menstruasi: Waktu ini merupakan periode terbaik karena serviks berada dalam kondisi yang lebih mudah diakses dan tidak terpengaruh oleh perubahan hormon yang signifikan.
Jika Anda mendekati masa menstruasi atau baru saja selesai, konsultasikan dengan dokter untuk menentukan waktu yang paling sesuai.
3. Persiapan Sebelum Pap Smear
Selain memilih waktu yang tepat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani pap smear:
Hindari hubungan seksual selama 48 jam sebelum pemeriksaan: Aktivitas seksual dapat memengaruhi kondisi serviks dan hasil tes.
Tidak menggunakan produk vagina: Hindari menggunakan tampon, pelumas, atau douche setidaknya 48 jam sebelum pemeriksaan.
Produk-produk ini dapat memengaruhi hasil tes.
Jadwalkan saat tidak sedang mengalami infeksi: Jika Anda memiliki gejala infeksi seperti keputihan berlebihan atau nyeri panggul, sebaiknya tunda pemeriksaan hingga infeksi teratasi.
4. Frekuensi Pap Smear Berdasarkan Kondisi Kesehatan
Hasil normal: Wanita dengan hasil pap smear normal disarankan mengulang tes setiap 3 tahun.
Hasil tidak normal: Jika ditemukan sel abnormal, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan lanjutan atau jadwal yang lebih sering.
Setelah menopause: Wanita yang telah memasuki masa menopause tetap perlu menjalani pap smear jika memiliki serviks dan riwayat seksual aktif.