KORANHARIANBANYUASIN.ID – Menanggapi unggahan viral yang menyebutkan bahwa penanganan pasien kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di RSUD Banyuasin berlangsung lambat, pihak rumah sakit memberikan penjelasan terkait prosedur medis yang diterapkan.
Direktur RSUD Banyuasin, dr. Ari Fauta, M.Kes, menegaskan bahwa seluruh penanganan medis sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Prosedur ini dirancang untuk memastikan keselamatan pasien, meskipun mungkin memerlukan waktu dalam beberapa kondisi.
Menurut dr. Ari, ketika pasien kecelakaan tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD), tim medis langsung melakukan pemeriksaan awal untuk mendiagnosis kondisi pasien.
BACA JUGA:RSUD Banyuasin Klarifikasi Tudingan Lambannya Penanganan Pasien Lakalantas
Dalam kasus kecelakaan yang viral di medsos Facebook CCTV Banyuasin itu, pasien diduga mengalami patah tulang bahu, yang memerlukan penanganan khusus agar tidak menambah parah cedera yang terjadi.
"Pada kasus patah tulang, sangat penting untuk menggunakan alat bantu khusus agar tidak memperburuk kondisi pasien. Proses menunggu alat ini mungkin terlihat lambat, tetapi ini adalah bagian dari prosedur medis yang benar dan sesuai dengan SOP," jelas dr. Ari.
dr. Ari juga menekankan bahwa dalam dunia medis, kecepatan bukanlah satu-satunya faktor penentu. Ketepatan dalam penanganan lebih penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
BACA JUGA:Masuk Hari Pertama Bulan Maret, Kepala SMPN 4 Langsung Buka Pesantren Ramadhan
"Dalam hal ini, jika pasien langsung diangkat tanpa alat bantu, dapat memperburuk cedera, yang tentu saja kami hindari. Intinya kalau petugas kami sembarang angkat pasien, malah tulang pasien makin patah, lebih salah lagi," tambahnya.
Ari pun menegaskan lagi terkait tudingan bahwa petugas rumah sakit lebih mementingkan administrasi daripada penanganan medis, dr. Ari dengan tegas membantahnya.
"Informasi tersebut tidak benar. Dalam kondisi darurat, prioritas utama adalah keselamatan pasien. Administrasi bisa diurus setelah penanganan medis utama dilakukan," ujar dr. Ari.
BACA JUGA:Nabila Askolani Putri Resmi Jabat Ketua TP PKK Banyuasin, Ini Tugas yang Harus Dilakukannya!
RSUD Banyuasin tetap terbuka untuk kritik dan masukan dari masyarakat, yang dianggap sebagai langkah penting untuk meningkatkan pelayanan.
"Kami selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik, dan kritik yang membangun sangat kami hargai," tutup dr. Ari.