Anak Diare? Kenali Penyebab, Cara Mengobati, dan Kapan Harus ke Dokter

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Minggu , 16 Mar 2025 - 13:00

--Foto freepik.com

Anak tampak lemas dan rewel

Buang air kecil berkurang

Untuk mencegah dehidrasi, berikan anak cairan yang cukup.

Larutan oralit adalah pilihan terbaik untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.

Jika tidak ada oralit, air kelapa atau larutan gula-garam (1 sendok teh gula dan 1/2 sendok teh garam dalam satu gelas air hangat) bisa menjadi alternatif.

2. Berikan Makanan yang Mudah Dicerna

Saat diare, sistem pencernaan anak menjadi lebih sensitif.

Hindari makanan berlemak, pedas, atau berserat tinggi yang dapat memperparah diare.

Sebagai gantinya, berikan makanan yang mudah dicerna seperti:

Bubur atau nasi lembek

Pisang

Kentang rebus

Wortel rebus

Sup ayam

anak diare? kenali penyebab, cara mengobati, dan kapan harus ke dokter                            koranharianbanyuasin.id - diare pada anak sering kali membuat orang tua panik, terutama jika berlangsung lebih dari satu hari.
namun, penting untuk tetap tenang dan melakukan langkah-langkah yang tepat agar kondisi anak tidak semakin memburuk.
berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan saat anak mengalami diare.
baca juga:cerdas dan kreatif! 5 permainan edukatif untuk meningkatkan kecerdasan anak
baca juga:jangan dianggap sepele, anak mengorok bisa jadi gejala hipertrofi adenoid
1. pastikan anak tidak dehidrasi
diare bisa menyebabkan kehilangan cairan yang cepat, yang berisiko menyebabkan dehidrasi.
beberapa tanda dehidrasi yang harus diwaspadai adalah:
baca juga:cegah speech delay pada anak: tips efektif untuk orang tua
baca juga:waspada cacingan pada anak: gejala, jenis cacing, dan penanganannya
mulut kering
mata cekung
kulit pucat
baca juga:5 tips memilih mpasi yang tepat untuk tumbuh kembang anak
baca juga:kenali anemia pada anak: gejala, penyebab, dan cara mengatasinya
anak tampak lemas dan rewel
buang air kecil berkurang
untuk mencegah dehidrasi, berikan anak cairan yang cukup.
larutan oralit adalah pilihan terbaik untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
jika tidak ada oralit, air kelapa atau larutan gula-garam (1 sendok teh gula dan 1/2 sendok teh garam dalam satu gelas air hangat) bisa menjadi alternatif.
2. berikan makanan yang mudah dicerna
saat diare, sistem pencernaan anak menjadi lebih sensitif.
hindari makanan berlemak, pedas, atau berserat tinggi yang dapat memperparah diare.
sebagai gantinya, berikan makanan yang mudah dicerna seperti:
bubur atau nasi lembek
pisang
kentang rebus
wortel rebus
sup ayam
hindari juga produk susu jika anak menunjukkan tanda intoleransi laktosa saat diare, karena bisa memperparah gejalanya.
3. jaga kebersihan dan hindari penyebaran infeksi
diare sering kali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang dapat menyebar ke anggota keluarga lainnya. untuk mencegah penyebaran:
pastikan anak sering mencuci tangan dengan sabun
bersihkan area tempat anak bermain
cuci pakaian dan peralatan makan anak secara terpisah jika memungkinkan
hindari memberikan makanan atau minuman yang tidak higienis
4. berikan probiotik
probiotik seperti yogurt atau suplemen yang mengandung bakteri baik dapat membantu mempercepat pemulihan pencernaan anak.
probiotik dapat membantu menyeimbangkan mikrobiota usus dan mengurangi frekuensi diare.
namun, sebelum memberikan suplemen probiotik, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
5. ketahui kapan harus ke dokter
meskipun sebagian besar kasus diare pada anak bisa ditangani di rumah, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis segera:
diare berlangsung lebih dari 3 hari
muntah terus-menerus
anak sangat lemas dan tidak responsif
terdapat darah dalam tinja
demam tinggi di atas 39°c
tanda dehidrasi parah, seperti tidak buang air kecil selama lebih dari 6 jam
jika anak menunjukkan gejala di atas, segera bawa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.
diare pada anak memang bisa membuat panik, tetapi dengan langkah yang tepat, kondisi ini bisa diatasi dengan baik.
pastikan anak tetap terhidrasi, berikan makanan yang mudah dicerna, jaga kebersihan, dan berikan probiotik jika diperlukan.
jika kondisi anak tidak membaik atau menunjukkan tanda-tanda bahaya, segera konsultasikan dengan dokter.
dengan penanganan yang tepat, anak akan segera pulih dan kembali aktif seperti sedia kala.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran HARIAN BANYUASIN 17 MARET 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan