Metabolisme Bisa Rusak Karena Telat Makan, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Senin , 07 Apr 2025 - 12:32

--Foto freepik

metabolisme bisa rusak karena telat makan, ini penjelasan ilmiahnya                            koranharianbanyuasin.id - telat makan sering kali dianggap sepele, apalagi di tengah kesibukan kerja atau aktivitas harian yang padat.
namun, kebiasaan ini sebenarnya bisa membawa dampak serius bagi kesehatan tubuh, terutama dalam hal metabolisme.
metabolisme adalah proses tubuh dalam mengubah makanan menjadi energi.
baca juga:air lemon pagi hari: detoks alami yang wajib kamu coba
baca juga:terlihat biasa, tapi kebiasaan ini bisa bikin ginjal rusak perlahan
saat proses ini terganggu, berbagai masalah kesehatan bisa muncul secara perlahan namun pasti.
1. menurunnya kinerja metabolisme
ketika seseorang sering menunda waktu makan, tubuh akan merespons dengan menghemat energi.
baca juga:serat harian yang ideal berdasarkan usia dan jenis kelamin, sudah tahu?
baca juga:jangan sepelekan! ini bahaya tersembunyi di balik kebiasaan menggigit kuku
proses ini dikenal sebagai starvation mode, yaitu saat tubuh menganggap dirinya sedang kekurangan makanan dan memperlambat metabolisme untuk bertahan hidup.
akibatnya, tubuh menjadi lebih lambat dalam membakar kalori, sehingga risiko penumpukan lemak meningkat.
hal ini tidak hanya berdampak pada berat badan, tapi juga keseimbangan hormon dan energi harian.
baca juga:tidur sudah cukup tapi masih lelah? ini 6 penyebab yang perlu kamu tahu
baca juga:bukan hanya sampo! ini cara menjaga kesehatan rambut dari dalam tubuh
2. fluktuasi gula darah
melewatkan waktu makan dapat menyebabkan kadar gula darah turun drastis (hipoglikemia), terutama jika tubuh tidak memiliki cadangan energi yang cukup.
gejalanya bisa berupa pusing, lemas, sulit konsentrasi, hingga jantung berdebar.
setelah telat makan, tubuh akan berusaha menstabilkan kadar gula darah dengan melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.
dalam jangka panjang, fluktuasi ini dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
3. menurunnya massa otot
ketika tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dalam waktu lama, ia akan mencari sumber energi alternatif.
salah satu yang digunakan adalah jaringan otot. proses ini disebut katabolisme otot, di mana otot dipecah untuk dijadikan energi.
akibatnya, massa otot menurun, dan semakin kecil massa otot, semakin lambat pula metabolisme tubuh.
ini menjadi siklus yang berbahaya bagi kesehatan jangka panjang.
4. gangguan pencernaan
telat makan juga berdampak pada sistem pencernaan.
perut yang dibiarkan kosong terlalu lama bisa meningkatkan produksi asam lambung, yang berisiko menyebabkan iritasi lambung, maag, bahkan tukak lambung.
selain itu, pola makan yang tidak teratur membuat sistem pencernaan bekerja tidak konsisten, yang bisa mengganggu penyerapan nutrisi penting.
5. meningkatnya risiko gangguan mental
metabolisme yang terganggu juga berdampak pada kesehatan mental.
ketika tubuh kekurangan energi karena telat makan, otak pun kekurangan bahan bakar untuk bekerja optimal.
hal ini dapat memicu perubahan suasana hati, kecemasan, mudah marah, dan bahkan depresi dalam kasus jangka panjang.
otak manusia sangat bergantung pada glukosa, dan asupan makanan yang teratur sangat penting untuk menjaga keseimbangan emosional.
kebiasaan telat makan bukanlah hal sepele.
dampaknya tidak hanya dirasakan secara fisik, tapi juga berpengaruh besar pada metabolisme dan kesehatan mental.
menjaga pola makan yang teratur dengan nutrisi seimbang adalah kunci utama dalam mempertahankan metabolisme yang sehat.
jika kesibukan menjadi alasan utama, solusi seperti membawa bekal sehat atau mengatur pengingat waktu makan bisa membantu.
ingat, kesehatan bukan tentang seberapa sedikit kita makan, tetapi seberapa teratur dan seimbang kita mengatur asupan nutrisi setiap harinya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran HARIAN BANYUASIN 8 APRIL 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan