SMPN 2 Banyuasin III Gelar Lomba Sang Purba

Pembukaan lomba sang purba di SMPN Banyuasin III (foto-muk)--
KORANHARIANBANUIASIN.ID - Satuan pendidikan, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan menggelar berbagai lomba.
Lomba digelar di halaman sekolah terletak di Kelurahan Kayuara Kuning dalam rangka membudayakan kesenian dan olahraga daerah sekaligus praktek kegiatan Sanggar Permainan Orang Banyuasin (Sang Purba).
Pada kegiatan Lomba Sang Purba SMPN 2 Banyuasin III menampilkan berbagai lomba tradisional yang hampir punah akibat banyaknya permainan modern sudah berkembang zaman sekarang.
BACA JUGA:SDN 17 Talang Kelapa Tuan Rumah Workshop Coratek dan E-ijazah
BACA JUGA:Tinjau Market Day P5, Ini Komentar Wabup Banyuasin
Kepala SMPN 2 Banyuasin III, Elisa Estarini SPd MSi mengaku lomba tradisional ditampilan di halaman sekolah untuk menghidupkan kembali berbagai permainan yang sudah dianggap langka.
Menurut dia, kegiatan lomba Sang Purba dilaksanakan tersebut terdiri dari, lomba engrang, lomba congklak, dan lomba bakiak. Perlombaan diikuti oleh siswa-siswi dari kelas 7, 8, dan 9.
Sebelum kegiatan lomba dimulai, dilaksanakan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah, yang mencakup pembersihan kebun, pojok baca, ruang komputer, WC, serta penanaman berbagai jenis tanaman seperti tanaman toga, cabai, terong, daun bawang, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Ketua PKK Resmikan Lapangan Sang Purba SMPN 2 Banyuasin III dan Lomba Sang Purba
Lomba Sang Purba dapat menjadi sarana edukatif yang menanamkan nilai-nilai seperti sportivitas, kerja sama, dan kecerdasan bagi para peserta.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan murid dapat merasakan kebahagiaan bermain sambil belajar dan berinteraksi, sehingga permainan tradisional tetap lestari di tengah arus globalisasi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin, Aminuddin SPd SIP MSi mengungkapkan bahwa lomba Sang Purba diinisiasi sebagai respons atas semakin tergerusnya permainan tradisional oleh permainan modern berbasis teknologi
Aminuddin menambahkan, permainan tradisional bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga membangun karakter dan kreativitas anak.
"Permainan ini menawarkan pengalaman bermain yang sehat karena melibatkan gerakan fisik yang baik untuk pertumbuhan dan kesehatan mereka,” tutupnya.