Jacana: Burung Langka yang Membalik Peran Ayah dan Ibu

Burung Jacana--

BACA JUGA:Bukan Burung, Tapi Bisa ‘Terbang’: Fakta Unik Ikan Terbang

Ia akan melindungi anak-anaknya dari predator, membimbing mereka mencari makanan, dan bahkan rela membawa anak-anaknya bersembunyi di balik sayap saat ada bahaya.

Sementara itu, peran betina dalam kehidupan sosial burung jacana sangat berbeda.

Betina jacana memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dan cenderung lebih agresif daripada pejantan.

Ia juga memiliki kemampuan untuk mempertahankan wilayah kekuasaan yang luas, yang di dalamnya bisa terdapat beberapa pejantan.

Dalam sistem ini, satu betina bisa memiliki banyak pasangan jantan secara bersamaan.

Fenomena ini disebut poliandri, yakni kebalikan dari sistem poligami yang lebih umum dijumpai di dunia hewan.

Pola poliandri yang dijalani oleh burung jacana sangat langka di dunia burung.

Hanya sedikit spesies yang diketahui memiliki sistem sosial seperti ini.

Perilaku ini membuat burung jacana menjadi objek studi yang menarik bagi para ilmuwan, terutama dalam memahami evolusi peran gender dan strategi reproduksi di alam liar.

Alasan di balik pola poliandri ini berkaitan dengan strategi bertahan hidup.

Dengan membagi tanggung jawab mengerami dan membesarkan anak kepada beberapa pejantan, seekor betina dapat menghasilkan keturunan lebih banyak dalam waktu singkat.

Sementara itu, pejantan yang mengasuh anak-anaknya akan memastikan kelangsungan hidup generasi berikutnya melalui perawatan yang penuh perhatian.

Keunikan ini tidak hanya mencerminkan keajaiban evolusi, tetapi juga menunjukkan bahwa dalam dunia hewan, peran jantan dan betina bisa sangat fleksibel.

Pejantan burung jacana, dengan dedikasinya dalam membesarkan anak, telah membuktikan bahwa pengasuhan bukan hanya tugas betina semata.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan