Festival Literasi Banyuasin 2025: Membangun Generasi Cinta Membaca Lewat Inovasi dan Kolaborasi

Festival Literasi Banyuasin 2025: Membangun Generasi Cinta Membaca Lewat Inovasi dan Kolaborasi--
KORANHARIANBANYUASIN.ID — Suasana Mall Transmart Palembang berubah menjadi panggung edukasi dan budaya pada Minggu (18/05/2025) saat ratusan pelajar dan pegiat literasi berkumpul dalam ajang Festival Literasi Banyuasin 2025. Acara ini digelar oleh Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Rumah Literasi Abi Afgan yang bermarkas di Talang Keramat, Kabupaten Banyuasin, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Banyuasin.
Mengusung semangat meningkatkan literasi baca-tulis dan minat baca, festival ini menjadi simbol nyata bahwa gerakan literasi bisa dikemas dengan cara kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Tak hanya diikuti oleh peserta dari Banyuasin, tetapi juga pelajar dari Palembang, festival ini memperlihatkan sinergi antarwilayah dalam membangun peradaban membaca di tengah tantangan rendahnya minat baca nasional.
"Literasi dan minat baca adalah fondasi penting bagi perkembangan individu dan masyarakat. Keduanya saling berkelindan, dan peningkatan salah satunya akan mendorong kemajuan yang lain," ujar Ir. Erwin Ibrahim, ST, MM, MBA, IPU, ASEAN Eng, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin saat membuka acara mewakili Bupati Banyuasin Dr. H. Askolani, SH, MH.
Erwin menggarisbawahi bahwa meski data UNESCO menunjukkan hanya 0,001% masyarakat Indonesia yang memiliki minat baca tinggi—artinya hanya 1 dari 1.000 orang yang gemar membaca—namun tren positif mulai tampak. Ia merujuk pada peningkatan nilai TGM (Tingkat Gemar Membaca) nasional yang pada tahun 2024 mencapai angka 72,44, sebuah capaian yang melampaui target dan masuk dalam kategori sedang.
"Kita patut bersyukur dan sekaligus menjadikan momen ini sebagai motivasi. Festival seperti ini harus terus berlanjut dan dikembangkan, karena kontribusinya nyata dalam meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Banyuasin. Literasi adalah investasi jangka panjang," tegas Erwin.
Festival yang digagas oleh Sapril, S.S., S.Pd., M.Pd., pendiri TBM Rumah Literasi Abi Afgan, ini tidak sekadar menampilkan pameran buku atau kegiatan membaca. Justru, seluruh rangkaian acara dirancang untuk menghapus kesan membosankan terhadap aktivitas literasi.
Berbagai lomba dan pertunjukan digelar, mulai dari pembacaan puisi, story telling, pantomim, menyanyi, menari, teater, hingga literasi Al-Qur’an dan fashion show. "Kami ingin menunjukkan bahwa literasi bukan hanya soal membaca buku teks. Literasi hari ini adalah soal ekspresi, daya cipta, dan keberanian berpendapat. Semua itu harus dibangun sejak dini dengan pendekatan yang menyenangkan," ujar Sapril.