Gumoh Tiap Hari, Normalkah? Yuk, Kenali Tanda Bahaya pada Bayi Anda

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Jumat , 30 May 2025 - 10:59

Gumoh pada bayi merupakan hal yang umum dan biasanya tidak berbahaya.--Foto freepik

Penyebab Umum Gumoh

Gumoh pada bayi sering kali disebabkan oleh sistem pencernaan yang belum matang.

Berikut beberapa penyebab umum:

1. Katup lambung belum sempurna

Bayi memiliki otot sfingter (katup) antara kerongkongan dan lambung yang belum berkembang sempurna, sehingga mudah terbuka dan menyebabkan susu kembali naik ke kerongkongan.

2. Terlalu banyak menyusu

Jika bayi menyusu dalam jumlah banyak atau terlalu cepat, perutnya bisa menjadi penuh dan menyebabkan susu keluar kembali.

3. Posisi menyusu tidak tepat

Posisi bayi yang salah saat menyusu bisa membuat udara ikut masuk ke lambung dan memicu gumoh.

4. Aktivitas setelah menyusu

Menggendong bayi secara aktif atau langsung menidurkan bayi setelah menyusu dapat meningkatkan risiko gumoh.

Kapan Gumoh Dianggap Normal?

Gumoh masih tergolong normal apabila:

- Bayi tetap tampak sehat, aktif, dan tumbuh dengan baik.

gumoh tiap hari, normalkah? yuk, kenali tanda bahaya pada bayi anda                            koranharianbanyuasin.id - gumoh adalah kondisi ketika bayi mengeluarkan sedikit isi lambung, biasanya berupa susu yang baru diminum, melalui mulut.
fenomena ini umum terjadi pada bayi, terutama usia 0–6 bulan.
namun, jika gumoh terjadi terus-menerus, wajar saja jika orang tua menjadi khawatir.
baca juga:bolehkah bayi pakai sunscreen? ini panduan lengkap untuk orang tua
baca juga:5 cara ampuh mencegah gumoh pada bayi, bunda wajib tahu!
lantas, apakah gumoh pada bayi merupakan hal normal atau justru tanda bahaya?
apa itu gumoh?
gumoh berbeda dengan muntah.
baca juga:bayi anda sering ruam? kenali 6 pemicu alergi yang tak terduga
baca juga:kapan pijatan aman untuk bayi? hindari saat mereka dalam kondisi ini!
gumoh terjadi secara pasif, tanpa usaha atau dorongan dari otot perut, dan biasanya keluar dalam jumlah sedikit.
umumnya terjadi sesaat atau beberapa menit setelah bayi menyusu.
sedangkan muntah melibatkan kontraksi otot perut dan biasanya disertai gejala lain seperti rewel, demam, atau tampak lemas.
baca juga:gejala asma pada bayi: kenali tanda-tanda penting sejak dini
baca juga:tak hanya orang dewasa, bayi juga bisa kena gerd, kok bisa? simak penjelasannya
penyebab umum gumoh
gumoh pada bayi sering kali disebabkan oleh sistem pencernaan yang belum matang.
berikut beberapa penyebab umum:
1. katup lambung belum sempurna
bayi memiliki otot sfingter (katup) antara kerongkongan dan lambung yang belum berkembang sempurna, sehingga mudah terbuka dan menyebabkan susu kembali naik ke kerongkongan.
2. terlalu banyak menyusu
jika bayi menyusu dalam jumlah banyak atau terlalu cepat, perutnya bisa menjadi penuh dan menyebabkan susu keluar kembali.
3. posisi menyusu tidak tepat
posisi bayi yang salah saat menyusu bisa membuat udara ikut masuk ke lambung dan memicu gumoh.
4. aktivitas setelah menyusu
menggendong bayi secara aktif atau langsung menidurkan bayi setelah menyusu dapat meningkatkan risiko gumoh.
kapan gumoh dianggap normal?
gumoh masih tergolong normal apabila:
- bayi tetap tampak sehat, aktif, dan tumbuh dengan baik.
- tidak disertai penurunan berat badan.
- tidak ada tanda-tanda nyeri atau rewel berlebihan.
- jumlah yang keluar sedikit dan tidak menyembur.
sebagian besar bayi akan berhenti gumoh secara alami ketika usianya mencapai 6–12 bulan, seiring berkembangnya sistem pencernaan dan kemampuannya duduk tegak.
kapan harus waspada?
meskipun umumnya tidak berbahaya, gumoh bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius jika disertai gejala berikut:
- berat badan bayi tidak bertambah atau bahkan turun.
- gumoh disertai muntah menyembur.
- bayi sering menangis saat atau setelah menyusu.
- ada darah atau warna kehijauan dalam gumoh.
- bayi tampak sangat rewel atau lemas.
jika salah satu atau beberapa tanda tersebut muncul, segera konsultasikan ke dokter anak untuk pemeriksaan lebih lanjut.
bisa jadi bayi mengalami gastroesophageal reflux disease (gerd) atau masalah lain pada saluran cerna.
cara mengurangi gumoh pada bayi
beberapa tips sederhana untuk membantu mengurangi gumoh pada bayi antara lain:
susui bayi dalam posisi tegak dan tetap dalam posisi tersebut selama 20–30 menit setelah menyusu.
- sendawakan bayi secara berkala saat menyusu.
- hindari menggoyangkan atau menidurkan bayi langsung setelah makan.
- jangan memberi susu terlalu banyak dalam satu waktu.
gumoh pada bayi merupakan hal yang umum dan biasanya tidak berbahaya.
namun, orang tua tetap perlu memperhatikan frekuensi dan gejalanya.
jika bayi tetap sehat, aktif, dan bertumbuh normal, gumoh bisa dianggap sebagai bagian dari proses pertumbuhan.
tapi bila disertai tanda bahaya, segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
kewaspadaan orang tua adalah kunci untuk memastikan bayi tetap sehat dan nyaman.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Harian Banyuasin 2 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan