Polres Banyuasin Kibarkan Merah Putih, Teguhkan Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa di HUT ke-80

Polres Banyuasin Kibarkan Merah Putih, Teguhkan Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa di HUT ke-80--
KORANHARIANBANYUASIN.ID — Senin pagi, 2 Juni 2025, halaman Markas Kepolisian Resor (Polres) Banyuasin terlihat lebih sibuk dari biasanya. Langit biru yang cerah menjadi latar bagi barisan personel kepolisian yang berdiri tegak, berseragam lengkap, siap mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila ke-80. Di tengah udara pagi yang sejuk, suasana khidmat dan semangat nasionalisme terasa kuat menyelimuti lapangan upacara.
Bendera Merah Putih perlahan naik ke ujung tiang utama. Diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya yang berkumandang melalui pengeras suara, para personel Polres Banyuasin berdiri tegap memberi hormat. Momen ini bukan sekadar rutinitas. Di hadapan Sang Saka yang berkibar, tergambar tekad bulat untuk terus menjaga nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara dan panduan hidup berbangsa.
Kompol Adriansyah Pimpin Upacara
Upacara peringatan tersebut dipimpin langsung oleh Wakapolres Banyuasin, Kompol Adriansyah, mewakili Kapolres AKBP Ruri Prastowo. Dalam balutan seragam dinas lengkap, Kompol Adriansyah berdiri sebagai inspektur upacara, membawa pesan penting dari pimpinan nasional tentang arti strategis Hari Lahir Pancasila di usia ke-80 tahun ini.
Sebagai bagian dari rangkaian resmi, Kompol Adriansyah membacakan amanat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., yang secara nasional menjadi panduan dalam peringatan tahun ini.
BACA JUGA:Makan Apel Setiap Hari, Ini 7 Efek Hebatnya bagi Tubuh Anda
“Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945,” ucap Kompol Adriansyah dengan suara tegas saat membacakan amanat. “Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.”
Bukan Seremoni Biasa: Ajak Kembali ke Nilai-Nilai Dasar Bangsa
Pesan ini menegaskan bahwa Hari Lahir Pancasila bukan sekadar peringatan simbolik. Ia adalah ajakan untuk merenung, merefleksikan perjalanan panjang bangsa, dan meneguhkan kembali semangat gotong royong, persatuan, dan keadilan sosial.
Dalam amanatnya, Kepala BPIP mengingatkan pentingnya revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam berbagai lini kehidupan nasional, terutama menjelang Indonesia Emas 2045. Melalui delapan agenda besar yang disebut sebagai Asta Cita, seluruh komponen bangsa diajak untuk membawa Pancasila dari teks ke tindakan nyata.
“Penanaman nilai Pancasila harus menyentuh dunia pendidikan, birokrasi, perekonomian, serta ruang digital,” ujar Kompol Adriansyah, masih dalam pembacaan amanat. “Kita harus membangun masyarakat yang berkarakter, adil, dan toleran.”
Di tengah arus deras teknologi informasi dan digitalisasi, Pancasila diharapkan tetap hadir sebagai kompas moral. Kepala BPIP secara khusus menyoroti pentingnya etika di media sosial dan platform digital. Ia menekankan perlunya literasi digital dan pemanfaatan ruang daring untuk memperkuat persatuan, bukan memecah belah.
BACA JUGA:Skuad Wakil Indonesia yang Turun di Indonesia Open 2025
“Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial maupun platform digital lainnya,” katanya. “Mari kita perangi hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi dengan semangat gotong-royong.”